Mohon tunggu...
Siti Nur Samsiyah
Siti Nur Samsiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mengisi Hari dengan membuat surat, menyemai bibit dan sesekali berjalan-jalan sendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

KBM Mix: Solusi Kembali Sekolah Tanpa Waswas

25 Juni 2020   19:28 Diperbarui: 25 Juni 2020   19:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Juli 2020 mendatang akan menjadi hari bersejarah bagi pelajar tingkat SMP dan SMA. Setelah hampir 3 bulan di rumah saja, pelajar Indonesia akan kembali ke sekolah. Melanjutkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bersama guru secara langsung. 

Ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu banyak pelajar Indonesia. Setelah banyaknya keluhan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara virtual dinilai tidak efektif, bahkan tidak efisien karena bolak balik membeli kuota internet. Maklum saja, hanya sedikit dari lembaga pendidikan yang memberlakukan subsidi kuota untuk PJJ.

Kabar baik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim melalui video conference pada Senin, 16 Juni 2020, tidak saja membawa angin segar tapi juga angin ribut di tengah masyarakat. 

Di satu sisi, anak-anak akan bebas keluar rumah untuk beraktivitas, anak-anak akan kembali bertemu guru dan teman-temannya. Di sisi lain muncul rasa waswas para orang tua, membiarkan anak-anak keluar rumah saat pandemi Covid-19, sementara vaksin belum kunjung ditemukan. Situasinya rumit, semacam memakan buah simalakama. Ingin sekolah, tapi gelisah, waswas, duh makin dilema jadinya.

Pening saja tidak cukup, sebab masih ada solusi yaitu KBM Mix online dan offline. KBM Mix adalah sebuah proses pembelajaran dengan menggabungkan cara belajar konvensional di ruang kelas dengan pembelajaran virtual melalui sosial media dalam waktu bersamaan. 

Menghadirkan sosial media dalam KBM dengan model belajar mix online dan offline tentu akan menyenangkan. KBM mix merupakan konsep yang ideal sekaligus langkah preventif di masa transisi, New Normal saat ini. 

Model pembelajaran ini, secara otomatis menerapkan pysical distancing, dimana kapasitas ruang kelas hanya akan menampung 50% dari jumlah siswa dan 50 % lainnya belajar virtual dari rumah.

Perihal ini, kita harus saling memahami duduk perkaranya. Di saatu sisi, anak-anak butuh melanjutkan sekolah tapi ada pandemi Covid-19. Di sisi yang lain, kehadiran guru mutlak dibutuhkan para siswa. Peran guru bukan semata-mata mentransfer pengetahuan, melainkan mentransfer budaya, akhlak dan nilai-nilai kemanusiaan. Pembelajaran virtual hanya mampu mentransfer pengetahuan, tapi tidak dengan gambaran nyata tauladan akhlak dari guru pada siswanya.

Soal KBM Mix ini tidak perlu terlalu khawatir, per Januari 2019, riset Wearesosial Hootsuite menyebutkan, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Dengan begitu KBM Mix ini sangat mungkin dilakukan. 

Untuk teknisnya bisa di mulai dengan membagi jumlah siswa kelas dalam dua kelompok. Lazimnya dalam pembagian shif, siswa akan pergi ke sekolah sesuai jadwal kelompoknya. Sementara itu, kelompok lain mengikuti KBM secara virtual di rumah melalui live streaming sosial media sesuai platform media yang disepakati bersama.

Bagi siswa yang ke sekolah, wajib mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan membawa masker cadangan untuk ganti setelah 4 jam pemakaian, membawa bekal makanan dari rumah serta sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang disiapkan oleh pihak sekolah. 

Sementara bagi siswa yang mengikuti kelas virtual, tetap menggunakan pakaian sekolah seperti biasa meski dari rumah. Para siswa dari rumah turut berpartisipasi dalam ruang diskusi pembelajaran melalui kolom komentar. 

Sementara siswa di kelas bersama guru bisa menjadi narasumber virtual saat sesi diskusi, berlaku sebaliknya pada pergantian shif di hari berikutnya. 

Dengan begitu, penilaian hasil belajar bukan semata-mata kehadiran siswa, partisipasi aktif siswa juga menjadi item penilaian. Ini sebagai langkah antisipasif pada aksi bolos online. Dimana akun sosmed sengaja dibiarkan stand by online sedang penggunanya kelayapan entah kemana.

Tidak hanya itu, kelebihan lain KBM Mix seperti ini meninggalkan jejak digital dalam sosmed. Hal tersebut memudahkan siswa untuk mengulas pelajaran mana yang belum dikuasai dengan baik serta menjadi ruang baru bagi pelajar yang tidak berkesempatan mengikuti kelas karena kendala sakit atau keperluan keluarga yang tidak bisa ditunda. 

Sementara bagi orang tua, KBM mix selain mengurangi kekhawatiran anak terinfeksi Covid-19 juga mengurangi pengeluaran membelikan kuota internet untuk belajar anak. Semacam cara menghemat berjamaah ala keluarga di saat pendapatan menyusut seperti saat ini.

Untuk memangkas kebosanan, guru dan siswa bisa bersinergi dengan membuat project kecil-kecilan berkaitan dengan tema pelajaran seperti projek kreatif. 

Tak hanya itu, para guru dan orang tua juga bisa melanjutkan kerjasama dengan mengabadikan ekspresi belajar putra putri mereka dalam bentuk gambar atau video sebagai bentuk dukungan moral. 

Terakhir, mungkin ini sangat ditunggu siswa, guru tidak meninggalkan banyak tugas bagi siswa. Sudahi cara lama, pemberian Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa hanya akan menambah kejenuhan. Jangan lagi terulang drama PJJ yang menyita waktu pada tugas-kumpul-tugas-kumpul. Para siswa bisa saja tidak menolak tapi batinya meronta-ronta, mau demo tidak boleh berkerumun, mau dikerjain tugas datang bertubi-tubi. 

Di tengah kegentingaan saat ini teposeliro dibutuhkan dari semua pihak. Mari bersama-sama menciptakan nuansa belajar yang menggembirakan bukan pembelajaran yang  menekan lagi membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun