Mohon tunggu...
Syamratu Nur
Syamratu Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tangung Jawab Kaum Intelektual dan Wajah Organisasi Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin

31 Desember 2018   18:52 Diperbarui: 2 Januari 2019   09:52 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap mahasiswa yang fleksibel, memungkinkan mereka untuk terjun hampir di semua lapisan masyarakat. Ketika rakyat membutuhkan bantuan mahasiswa, mereka dengan sigap bergerak dan memberikan apa yang diperlukan. Demikian pula ketika berurusan dengan kaum birokrat, mahasiswa mampu mengimbangi dengan kemampuan intelektual mereka. Oleh sebab itu, mahasiswa memegang peran strategis dalam kehidupan berbangsa yaitu sebagai generasi pemuda penggugah dunia.

Mahasiswa sudah bisa dijadikan sebagai kaum intelektual ! Wadidawww Mengapa?

Dalam susunan piramida, Mahasiswa berada diantara Pemerintah dan Masyarakat. Di mana Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, Mahasiswa & Masyarakat sebagai penerima kebijakan artinya orang yang memiliki pemikiran ketika diberi kebijakan. Mahasiswa terletak ditengah karena mahasiswalah yang menjadi penghubung dan memiliki peran penting antara masyarakat dan pemerintah.

Mahasiswa mempunyai kedudukan yang sangat unik yaitu sebagai kaum yang diterima oleh semua lapisan masyarakat. Disamping mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi. Keberadaan tersebut juga didukung oleh karakteristik mahasiswa yang masih berusia muda, penuh semangat, enerjik, dinamis, penuh bakat dan potensi. Mahasiswa tidak takut kehilangan sesuatu yang merusak idealisme dirinya. Karena itulah tak heran bila julukan "intelektual sejati" diberikan kepada mahasiswa.

Posisi mahasiswa secara sederhana bisa kita gambarkan sebagai sosok yang barada di tengah-tengah level. Di masyarakat menjadi bagian masyarakat, di kalangan intelektual mahasiswa juga dianggap berada di antara mereka. Dengan kata lain keberadaan mereka berada di tengah-tengah level apapun mempunyai nilai strategis. Nilai strategis lain mahasiswa menurut Arbi Sanit adalah mahasiswa sebagai komunitas strategis dalam proses perubahan.

Tridarma Perguruan Tinggi:
Pendidikan dan Pengajaran. Artinya, Mahasiswa harus terus belajar dan menuntut ilmu
Penelitian dan Pengembangan. Seperti, menyusun skripsi
Pengabdian Masyarakat. Seperti, KKN yang merupakan bentuk tanggung jawab mahasiswa kepada masyarakat.

Tridarma Perguruan Tinggi juga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan baik Dosen maupun Profesor. Faktanya, Mahasiswa cenderung terabaikan ketika dosen melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi untuk memenuhi kewajiban/tanggung jawabnya. Yang menjadi masalah sebuah Universitas tidak berada pada urutan teratas karena tingkat pelayanannya. Contohnya, Menunggu. Menunggu adalah bentuk pelayanan yang tidak menyenangkan.

Sebagai Mahasiswi Farmasi Universitas Hasanuddin Calon Apoteker *soon bentuk pengabdian kita bukan berarti memberikan obat kepada masyarakat secara cuma-cuma atau anugrah (anugrahtis) tetapi bisa juga dengan membagikan ilmu yang teman-teman miliki.

Dan, sebagai seorang Mahasiswa Baru di FFUH teman-teman boleh berpartisipasi tapi belum bisa menuntut hak. Seorang intelektual tidak akan pernah mengatakan lebih daripada apa yang diketahuinya -Dwight D. Eisenhower

JAS MERAH : JANGAN SEKALI-KALI MENGABAIKAN MASYARAKAT!!!

23 Desember 2018
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun