Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Si Bagong Anak Generasi Gadget

4 September 2015   14:49 Diperbarui: 4 September 2015   14:49 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Musim berganti tak normal seperti dulu lagi. September, dulu kalau sudah ber ber ber biasnya musim hujan. Sekarang sudah masuk bulan September tapi kemarau masih berlangsung, kekeringan dank abut asap melanda dimana mana. Climate changes mempengaruh alam, perubahan iklim karena ulah manusia, kata para pakar kayak orang kagetan, mereka teriak dengan lantang “Manusialah yang merusak alam ini”.

Kok serius banget kakek nulisnya. Komentar si cucu yang lagi nyimak monitor compi. Terserah kakeklah …..oke terserah deh mau pendek mau panjang musim kemarau tahun ini semoga saja segera turun hujan tapi jangan banyak banyak. Ntar Jakarta kebanjiran pula, ntrak marah marah, nyumpah nyumpah sama A Guan. Kok….siapa sih nama A Guan…bukannya Pak A Hok yang sekarang Gubernur DKI Jakarta. Si cucu bilang sampil pergi berlalu….suka suka kita anak anak gadget hi hi hi kakek jadi bingungan.

Perubahan perilaku anak mungkin saja akibat pengaruh perubahan social behavior lingkungannya, mungkin bisa juga lantaran jargon revolusi mental lagi kaprah gebyah uyah atau apalah. Tetapi nampaknya tak hanya di dunia masyarakat manusia, eeeehhhhh..di dunia wayang juga. Perilaku wayang mulai berubah yang terkadang terasa seperti aneh gitu. Tentu banyak yang kenal tokoh wayang paling popular, yaitu; Semar atau sering juga disebut Pak Lurah Semar dan tiga anaknya,Petruk, Gareng plus satu lagi anak hasil minta melalui semedi Sang Semar.

Konon garagara Sang Semar Badranaya menderita sakit yaitu kalau ..maaf kalau beol hasilnya tidak utuh tapi belah belah. Menurut dokter ada bulu yang mlintir dekat anus. Ki Lurah Semar menolak untuk dicukur karena khawatir justeru dokter akan modar. Dia punya “knal pot bakal otomotasi beraksi jika ada benda tajam mendekat lubang knalpotnya. Pergilah beliau Semar bersemedi agar dibebaskan dari bulu yang mlintir itu tadi. Namanya juga wayang, Semar meminta dalam semedianya agar si bulu dirubah wujudnya jadi makhluk…..bloarrrr grugug gruguk..jadilah yang namanya si Bagong. ( Sopo iki dalange, kok semprul banget ). 

Sudah dibilangin bahwa perubahan perilaku anak mungkin saja akibat pengaruh perubahan social behavior. Si Baging menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang sedang berlangsung, namanya juga wayang. Si Bagong memang termasuk anak generasi gadet. Pokoknya siang malam pagi sore dan kemana saja tak pernah berpisah perangkat komuniasi canggih berbagai merek. Sikapnya seperti nggak ngeh, acuh bae, tapi tangannya kriting terus main, sementara tak banyak yang tahu sebenarnya telinganya mendengar dan merekan apa apa saja meskipun orang sedang berbisik.

Nah kemarena sewaktu Keluarga Ki Lurah Semar berkunjung seperti biasa ke Istana, nganter singkong rebus sama jantung pisang. Seperti biasa pula beliau Semar selalu diterima sang prabu - anggap saja Pak Presiden kalau sekarang – Wayang sakti seperti Sang Batara Badranaya memang luar biasa. Kalau soal info meski tak ada yang laporin kerja si Luhut, si Panju, si Akang, Raden Andi, mbakyu jeng Rinem, Pak Kumis, Si A Guan...apalagi apa apane prengutannya bu De, pastilah Ki Lurah Semar mengetahuinya, karena dia memang bertanggung jawab secara moral bagaimana negeri ini seharusnya, gitu janjinya kepada Sang Batara Guru di Kahyangan.

Pokoknya sebagai orang yang dituakan, Ki Lurah Semar diberi kelonggaran bicara, kasih berbagai wejang lengkap dengan wanti wantinya. Semuanya disampaikan dengan bijak dan terbatas dalam ruang khusu tak mungkin didengar para pelakon harian meskipun punya jabatan setingkat menko atau panglima. Tetapi apa yang terjadi..

Geger info A1 bocor melalui SMS dan MMS…masuk tayangan headline berita teve si brewon Dursasana.....gila bener siapa sih pelakukanya. Tidak butuh waktu lama petugs yang bertanggung jawab, Raden Suti kepala Departemen Jasa Sandi Info dapat bukti bahwa yang bocorkan info wejangan dan wanti wanti Ki Lurah Semar ternyata anaknya sendiri. Laporan lengkapnya, Si Bagong kirim SMS kepada Ki Lurah Semar Bapaknya – sebagai minute meeting notulensi  pertemuan bapaknya dengan Gusti Prabu. Masalahnya Bagong kirim SMS secara terbuka, ditembuskan kepada siapa saja yang disebut sebut oleh bapaknya. Teks SMS tersebut kurang lebih sbb:

To : Ki Lurah Semar :

Ojo kagetan, Jangan gampang terkejut. 
Mendidik kita untuk tidak berbesar kepala menyikapi keberhasilan, dan juga tidak putus asa menghadapi kegagalan. Tidak gampang menuduh orang lain ”ah, ini pasti gara-gara si anu”. Gara gara pengikutnya nggak legowo. Ojo kagetan. Tidak gampang nuding, mengutuk dan tidak takabur kayak orang pasti terus menang kabeh kalo main bola

Ojo gumunan, Jangan mudah takjub dan planga plogo 
Banyak hal yang terlihat baik, terlihat manis, namun menjerumuskan manusia ke situasi yang bisa menghancurkan harkat dan martabat. Jadi gini tho lee….Jangan larut pada hal-hal yang terlihat indah, Tetaplah mempertimbangkan dengan teliti menggunakan akal sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun