Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyehatan Merpati : Perbedaan Pandangan Dahlan Iskan Dengan Komisi VI.

9 April 2013   16:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:27 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisi VI DPR nampaknya akan menolak usul Meneg BUMN Dahlan Iskan untuk mempertahankan Merpati Nusanatara Airlines. Aria Bima Ketua komisi VI mempertanyakan mengapa Merpati harus dipertahankan kalau perusahaan penerbangan ini menyimpang misi semula yaitu melayani penerbangan perintis. Menurut politisi PAN ini, sekarang Merpati justeru ikut masuk melayani route penerbangan komersial.

Pandangan Aria Bima berbeda dengan Dahlan Iskan yang ingin melakukan penyehatan terhadap Merpati dengan cara konversi utang utang lama Merpati kepada Pertamina yang mencapai tiga triliun menjadi penyertan modal. Dahlan Iskan berpandangan jika Merpati terbeban terus atas utang lama tersebut maka perusahaan plat merah akan terus mengalami kesulitan mengembangkan sayapnya.

Menurut saya, jika berbicara tentang penerbangan perintis makan otomatis akan berkaitan dengan subsidi. Lemahnya infrastruktur dan jumlah penduduk tipis menyebabkan ratio keuntungan berbanding biaya , BC ratio mejadi jomplang dan karenanya masyarakat membayar tiket sangat mahal sehingga perlu diberikan subsidi melalui proyek penerbangan perintis. Sebab tidak mungkin melaksanakan operasi penerbangan perintis ke wilayah terpencil tanpa subsidi.

Kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara yang semakin meningkat dari tahun ke tahun tentu membebani APBN maupun APBD. Sampai sejauhmana kemampuan APBN dan APBD mengalokasikan dana subsidi untuk penerbangan perintis, Komisi VI DPR agaknya perlu berhitung cerpat, cerdas dan cepat.

Sementara kebijakan anggaran dewasa ini berupaya untuk mengurangi subsidi. Upaya menajemen Merpati memasuki rute penerbangan komersial justeru untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik sehingga mampu menyelenggarakan penerbangan perintis yang alokasi dana subsidinya dari APBN maupun APBD sangat terbatas, tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Dana subsidi yang terbatas mengurangi kemampuan untuk melayani penerbangan perintis. Menghapuskan penerbangan perintis berarti menghambat pembangunan wilayah terpencil.

Jadi menurut saya adalah sangat baik jika Meneg BUMN melakukan penyehatan terhadap Merpati Nusantara Airline. Langkah konversi utang Merpati menjadi pemilikan saham oleh Pertamina adalah langkah tepat dan perlu didukung seluruh fraksi DPR. Usulan Komisi VI DPR untuk likuidasi Merpati akan berdampak kepada Pertamina, utang Merpati yang tiga triliun adalah kekayaan Pertamina yang akan menguap begitu saja.Manakala Merpati bubar sebagaimana Batvia Air maka jalur komersial atau pangsa pasar domestik ini akan dengan cepat dimakan penerbangan tangguh seperti Lion Air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun