Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jakarta: Seperti Jengkol.. Bau Tapi Banyak yang Mau

7 September 2012   09:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Facial make up adalah pekerjaan seni namun harus memiliki pengetahuan ilmu kesehatan meski kerjanya cuma merias wajah tetap saja dibutuhkan pengetahuan setidaknya anatomi untuk mengenali bentuk wajah seseorang yang akan dipoles make up.


“Paling dasar adalah bentuk rahang”. Tugas kita adalah mencitrakan bahwa klien kita menjadi cantik setelah kita merias wajahnya. Terpenting yakinkan kepada klien kita sehingga pede bahwa dia memang sudah cantik.


“Meskipun sebenarnya tidak”


“…ha ha ha ha”


“Dan dia tidak pernah menyesal bayar mahal di salon kita”


“ ha ha ha ha.”


“gicu deh..yaam..eee ayam…eee ayam”.


"Aouww ike dibilang ayam"


"Sorry broo"


Ismayani adalah namanya untuk malam hari, tetapi keterusan, siang haripun akhirnya lebih ngetop dengan nama Isma-yani. Satu identitas amphibi. Memang bukan nama sebenarnya tetapi gabungan Ismail dan Jani. Sejatinya nama itu adalah Ismael van Jaan. Ternyata nama juga mengalami metamorphose dari Ismael van Jaan menjadi Ismayani. Asyiik.


Di Jakarta, sepahit dan sesulit apapun harus bisa bertahan sambil belajar memahami realitas geliat kehidupannya. Kira kira begitulah kesimpulan jalan pikirannya ketika datang ke Jakarta mengadu nasib couples year ago dengan modal nekad membawa sepuluh jarinya. Entah bagaimana awalnya dia mendapatkan optimismenya bahwa komunitas bencong memberi peluang usaha baginya untuk mengembangkan karir sebagai beauty care specialist.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun