Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Untuk Cucu Kesepuluh: Welcome to the Earth.(2)

15 Agustus 2011   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabinet yang atletis.

Jika pada bagian pertama membahas kedaulatan rakyat atas integritas wilayah teritorial negara. Pandangan saya dalam hal ini : Tentara Nasional Indonesia adalah pemegang mandat kedaulatan rakyat tersebut. Senjata yang menjadi kewajiban dan hak rakyat dalam konteks pertahanan negara dipercayakan kepada kesatuan organisasi serta sistem Tentara Nasional Indonesia.

Siapapun dia yang tindakannya merupakan ancaman nyata terhadap esksitensi NKRI, meskipun dia seorang presiden terpilih sekalipun akan berhadapan dengan TNI. Pada pandangan ini, jika seandainya terjadi kekacauan politik, presiden membubarkan paksa DPR atau DPR memberhentikan presiden. Atau sendainya presiden mati, wakilnya mati, anggota dpr melarikan diri ke luar negeri, pemerintahan mati , penghulu dan pendeta pada mati semua ( seandainya lho ) manakala TNI masih ada insyaAllah NKRI masih tegak menjalankan amanah rakyat.

2. Berdaulat atas integritas diri sendiri.

Kebebasan berfikir, menyatakan pendapat, berorganisasi, komitmen hukum, secara umum berujung pada kewajiban dan hak politik setiap orang dalam negara merdeka merupakan wujud kedaulatan rakyat atas integritas diri sendiri. Dengan proklamasi 17 Agustus 1945 selanjutnya melahirkan berbagai institusi negara, institusi pemerintahan, pendidikan, institusi pers sebagai control social, institusi hukum dan peradilan.

Pada negara dengan bentuk republic ada : Presiden / Kepala Negara. Dewan Perwakilan Rakyat. Mahkamah Agung. Lembaga Pemerintahan atau Kabinet. Indonesia menganut Kabinet Presidensil dimana presiden terpilih berkewajiban membentuk pemerintahan atau cabinet.

Pasca 2014 saya mengusulkan pemerintahan dijalankan oleh cabinet yang atletis terdiri dari :


  1. Presiden / Perdana Menteri.
  2. Wakil Presiden.
  3. Kementrian Luar Negeri / Sekretaris Negera.
  4. Kementrian Dalam Negeri / Kapolri.
  5. Kementrian Keuangan dan Bendahara Negara.
  6. Kementrian Industri dan Pedagangan Strategis.
  7. Kementrian Pertahanan dan Keamanan.


Berbagai macam urusan lainnya sepenuhnya menjadi otonomi daerah provinsi maksud saya titik berat otomnomi daerah adalah di tingkat provinsi yang dipimpin oleh seorang Guberbur / Wakil Gubernur. Kecuali untuk Daerah Jogyakarta adalah Kesultanan Ngayogjakarta Hadiningrat, dipimpin oleh Sultan turun temurun. Pemerintahan dijalankan oleh seorang Sekretaris Utama yang diusulkan oleh Sultan untuk dipilih melalui DPRD.

Secara ringkas lembaga negara adalah :


  1. Lembaga Kepresidenan :

    1. Presiden
    2. Wakil Presiden
    3. Dewan Keamanan Nasional.

  2. Lembaga Pemerintahan.

    1. Presiden / Perdana Menteri.
    2. Kementrian Luar Negeri / Sekretaris Negera.
    3. Kementrian Dalam Negeri / Kapolri.
    4. Kementrian Keuangan dan Bendahara Negara.
    5. Kementrian Industri dan Pedagangan Strategis.
    6. Kementrian Pertahanan dan Keamanan.

  3. Lembaga Pertahanan Nasional / Tentara Nasional Indonesia ( TNI

    1. Panglima TNI
    2. Wakil Panglima TNI.
    3. Prajurit TNI.

  4. Lembaga Legislatif / Majelis Permusyawatan Rakyat ( MPR )

    1. Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR RI )
    2. Dewan Gubernur dan Perwakilan Daerah Provinsi.
    3. Komisi – Komisi.

  5. Mahkamah Agung.

    1. Komisi Judisial
    2. Komisi Konstitusi.
    3. Komisi Perlindungan Saksi
    4. Komisi Advokasi / Pembelaan.
    5. Komisi Kejaksaan
    6. Komisi Arbitrasi.
    7. Komisi Pers Nasional / Ombudsman.
    8. Komisi Pemilihan Umum / Plebesit Nasional.

  6. Lembaga Otoritas Moneter / Bank Central.

a.Dewan Gubernur Bank Indonesia.

b.Gubernur  Bank Indonesia.

c.Ketua Ketua Komite / Anggota Dewan Gubernur BI

He heuntuk sementara sampai disi dahulu mungkin bisa jadi bahan diskusi menarik kalau saya ingin maju jadi calon presiden pada 2014. Suatu pokok pikiran berbasis pandangan kedaulatan rakyat atas disi sendiri. Suatu pandangan dari konsekuensi Kebebasan berfikir, menyatakan pendapat, berorganisasi, komitmen hukum, secara umum berujung pada kewajiban dan hak politik.

Implematasinya dalam bentuk penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang atletis; ramping, kuat, cepat, tepat, efisien, goal dan menang dalam kompetisi mensejahterakan rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun