Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rasa Malu Sang Kaisar

23 Juli 2011   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 4827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yoshinobu adalah Shogun Tokugawa ke-15, merupakan shogun terakhir setelah memberikan kembali kekuasaan pemerintahan kepada Kaisar Meiji pada 9 November 1867. Inilah titik awal gerakan restorasi yang terkenal dalam sejarah sebagai Restorasi Meiji atau Meiji Ishin. Namun bukan berarti tanpa resistensi, karena masih terdapat pengikut setia Shogun Tokugawa Yoshinobu yang reaktif melakukan perlawanan. Mereka menolak mengganti kimono dengan stelan jas. Menolak memotong “kuncir” dan mempertahankan gaya model rambut bode alias botak depan. Menolak mengganti katana (pedang) dengan senapan. Para samurai tersebut tidak menolak modernisasi. Mereka mempertahankan budaya bushido berjiwa samurai sebagai bentuk karakter bangsa Jepang. Konflikpun tak terhindarkan.

Pada Januari 1868, pecah Perang Boshin yang diawali pertempuran di Toba Fushimi, dimana tentara kaisar dipimpin Choshu dan Satsuma mengalahkan pasukan samurai mantan tentara shogun. Perang Boshin membinasakan ribuan samurai yang bertempur gagah berani hingga teriakan terakhir. Ribuan pengikut shogun seluruhnya tewas sebagai samurai yang berjihad dengan jiwa bushido. Mereka dibantai habis tentara kaisar dengan senapan mesin yang diimpor dari Amerika.

Setelah letusan senapan berhenti dan pertempuran usai, ternyata masih ada seorang samurai yang masih hidup. Samurai terakhir, meskipun tergeletak bersimbah darah, tangannya masih tegak mengacungkan katana dan tak terlepas dari gengamannya hingga akhirnya lunglai.

The Last Samurai adalah sebuah film drama epic yang disutradarai oleh sang produser Edward Zwick, ia juga penulis skenario untuk film ini. The last Samurai merupakan film yang kisahnya berdasarkan cerita yang ditulis John Logan. Aktor kawakan Amerika Tom Cruise berperan sebagai Nathan Algren, tentara bayaran Amerika yang berubah membelot dan berpihak kepada pengikut shogun, setelah memahami jiwa dan karakter samurai, memahami makna jihad mereka. Aktor lainnya ikut membintangi The Last Samurai adalah Ken Watanabe, Shin Koyamada, Tony Goldwyn, Hiroyuki Sanada, Timothy Spall, dan Billy Connolly.

Terdapat dialog sangat berkesan antara Kaisar Meiji dengan samurai terakhir Nathan Algren yang ingin menyampaikan pesar terakhir serta menyerahkan katana ( pedang) sang panglima Jenderal Katsumoto. Kalau tidak salah narasinya begini:

“Pedang ini adalah symbol budaya bushido, jiwa para samurai, kepribadian Jepang adalah milik kaisar, kami hanya melaksanakan amanat, memenggang teguh komitmen kami dalam melaksanakan tanggung jwab itu. Pedang ini adalah milik kaisar. Pedang ini sekarang dikembalikan kepada pemiliknya”.

Suatu pesan pernyataan yang sangat menggugah dan menyadarkan kaisar. “Pesan samurai yang menyadarkan jiwa dan pikiran,…..dari mana dan siapa kita sebenarnya bangsa Jepang dan bagaimana seharusnya kita bertindak meski dalam perubahan” kata Kaisar Meiji.

Peristiwa penyerahan pedang dan pernyataan sikap sang kaisar itu pada sisi lain menimbulan peristiwa diplomatic, ketika itu Dubes Amerika dan utusan lainnya yang sudah berdiri di depan kaisar, diusir keluar dari istana.

Perdana Menteri Jepang menyatakan bahwa pengusiran terhadap Duta Besar Amerika merupakan peristiwa diplomatic yang memalukan dia sebagai Perdana Menteri dan bangsa Jepang. Tetapi kaisar menegaskan bahwa kaisar dan bangsa Jepang akan lebih dipermalukan dunia jika tidak bisa menghormati mereka yang berjuang menghormati budaya bushido jiwa samurai dan karakter bangsa Jepang sendiri.

“ Jika anda Perdana Menteri merasa malu yang menyebabkan penderitaan tak tertahankan, silahkan bertindak, gunakan pedang ini untuk akhiri perderitaan anda”.

***

Pada Rakornas Partai Demokrat, Ketua Dewan Pemibina Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan dengan tegas : “Saya ingin menyampaikan, siapa saja di antara kita yang tidak mau dan tidak sanggup menjalankan prinsip etika perjuangan partai, khususnya politik bersih, lebih baik meninggalkan partai ini. Silakan dengan baik-baik menyerahkan kartu tanda anggota Saudara," kata Yudhoyono ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2011).

Yudhoyono mengatakan, kesalahan yang dilakukan sejumlah kecil kader telah menjadi sasaran tembak lawan politik. Bahkan, kesalahan ini telah diberitakan media massa sehingga puluhan juta kader ikut menanggung malu. Demikian seperti dirilis Kompas.com.

Mungkin anda tidak pernah dengar pernyataan seperti ini ; “Jika diantara kader dan pimpinan partai merasa malu yang menyebabkan penderitaan tak tertahankan karena perilaku dan budaya koruptif, silahkan bertindak……aktualisasikan momen rakornas ini untuk akhiri perderitaan anda”.  Sama, saya juga tidak pernah dengar. Karena phrase terakhir ini adalah penyataan Kawanbin dalam mimpi saya disiang bolong.

Sejatinya bertindak  selaku Kepala Negara penuh dengan visi kepentingan bangsa, memang berbeda dengan bertindak sebagai Kepala Pemerintahan karena terkait kepentingan partai.

SyamJr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun