Dokowos yang sedari semula memperhatikan dengan seksama, meneruskan apa yang telah dilakukan ayahnya agar neraca keadilan menjadi “seimbang”. Ternyata dalam hitungan tidak sampai satu menit anak ini mampu membuat necara menjadi seimbang. Cara Dokowos sangat simple tidak seperti cara sang ayah yang begitu ribetnya. Bagaimanakan cara Dokowos?
Dokowos mengambil anak timbangan atau batu dacin terkecil yaitu yang beratnya 50 gram alias setengah ons. Kemudian batu dacin itu ditaruhnya dibawah piring timbangan sebagai “ganjal” pada sisi 1 kg. Hasilnya menunjukkan jarum timbangan tepat tegak ditengah neraca keadilan. Seketika pada saat itu jasad Dolos sang ayah, dewa penipuan dan kelicikan , menguap sirna, menghilang…… kembali ke alam maya.
Mubahalah....... Dokowos menjadi ahli waris "jabatan" Dolos ayahnya. Sang dewa penipuan dan kelicikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H