Mohon tunggu...
syamilchudori
syamilchudori Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Syekh Abdul Rauf al-Fansuri: Ulama, Sufi, dan Penerjemah Al-Qur'an yang Menginspirasi Nusantara

25 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syekh Abdul Rauf al-Fansuri: Ulama, Sufi, dan Penerjemah Al-Qur'an yang Menginspirasi Nusantara

Syekh Abdul Rauf al-Fansuri: Ulama Besar dari Aceh yang Mendunia

Syekh Abdul Rauf al-Fansuri, yang dikenal pula sebagai Syekh Abdul Rauf as-Singkili, adalah salah satu ulama besar asal Aceh yang memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara pada abad ke-17. Beliau tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama dan cendekiawan Muslim, tetapi juga seorang sufi, penulis, dan penerjemah al-Qur'an ke dalam bahasa Melayu. Berikut adalah uraian lengkap tentang kehidupan, pemikiran, dan warisannya.

Asal-Usul dan Kehidupan Awal

Syekh Abdul Rauf lahir di Fansur, sebuah wilayah yang kini dikenal sebagai Barus, Sumatra Utara. Barus merupakan kota pelabuhan terkenal pada masa itu, tempat bertemunya pedagang dari berbagai penjuru dunia, termasuk Timur Tengah, India, dan Tiongkok. Lingkungan multikultural ini memungkinkan Barus menjadi pusat penyebaran agama Islam dan ilmu pengetahuan.Meski tanggal kelahiran Syekh Abdul Rauf tidak tercatat secara pasti, sebagian besar sumber menyebutkan beliau hidup pada awal abad ke-17. Ia berasal dari keluarga terhormat dan mendapatkan pendidikan agama sejak usia muda.

Jejak inspirasi

Syekh Abdul Rauf menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menimba ilmu di luar negeri. Beliau melakukan pengembaraan ke berbagai wilayah Islam, termasuk Mekkah, Madinah, Yaman, India, dan Mesir. Pengembaraan ini menunjukkan tekadnya untuk mempelajari berbagai cabang ilmu keislaman, termasuk tafsir, hadis, fikih, dan tasawuf.

Di Mekkah, Syekh Abdul Rauf berguru pada banyak ulama besar, salah satunya adalah Syekh Ahmad al-Qushashi, seorang ulama dan sufi terkenal pada masanya. Syekh Ahmad al-Qushashi dikenal sebagai guru tarekat Syattariyah, dan Syekh Abdul Rauf kemudian menjadi salah satu murid terbaiknya

Setelah lebih dari dua dekade menimba ilmu, Syekh Abdul Rauf kembali ke Nusantara dengan membawa ilmu yang sangat luas. Ia kemudian menetap di Singkil, Aceh Selatan, dan mulai mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat setempat.

Pemikiran tasawuf dan Ajaran nya

Syekh Abdul Rauf al-Fansuri dikenal sebagai tokoh sufi yang menyebarkan tarekat Syattariyah di Nusantara. Ajarannya menekankan pada hubungan yang harmonis antara syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Ia berusaha mempertemukan pendekatan tasawuf dengan syariat agar lebih mudah diterima oleh masyarakat awam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun