Mohon tunggu...
Tri Syamsijulianto
Tri Syamsijulianto Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar

Untuk Saat ini sedang menulis tentang game based education, media pembelajaran serta tulisan random namun masih ada kontek pendidikan, pembelajaran serta ilmu sosial budaya dan tekno . Selain itu hoby traveling sambil ngevlog. Sedang mennyelesaikan pendidikan di universitas salah satu di kota bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketidaksetaraan Pendidikan: Dampak Negatif Sistem Zonasi

24 Agustus 2023   05:05 Diperbarui: 24 Agustus 2023   05:26 4575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar kesenjangan pendidikan dalam pemerataan pendidikkan yang masih belum merata Kesenjangan dalam Hasil Pendidikani (keramiklantairumah.blogspot.co

3. Menurunkan Standar Pengajaran

Sekolah yang beroperasi dalam kerangka sistem zonasi sering kali merasakan tekanan yang lebih sedikit untuk bersaing dalam hal standar pengajaran. Dengan kurangnya persaingan yang sehat antara sekolah, insentif untuk meningkatkan metode pengajaran, kurikulum, dan fasilitas pun menjadi minim, yang pada akhirnya menghambat perkembangan pendidikan secara menyeluruh. Dampaknya adalah rendahnya motivasi guru dan staf sekolah untuk memberikan pendidikan yang lebih baik.

"Menurunkan Standar Pengajaran" merujuk pada situasi di mana kualitas pendidikan yang diberikan oleh sistem pendidikan atau lembaga pendidikan tertentu mengalami penurunan atau penurunan mutu secara signifikan. Ini dapat terjadi karena berbagai faktor dan memiliki konsekuensi negatif dalam proses pembelajaran. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan menurunkan standar pengajaran:

a.  Kualitas Pengajaran yang Buruk

Salah satu tanda utama dari menurunkan standar pengajaran adalah ketika metode pengajaran, kurikulum, atau kualitas pengajaran secara keseluruhan tidak memenuhi standar yang diharapkan. Ini bisa mencakup guru yang tidak memadai dalam memberikan materi pelajaran, kurikulum yang ketinggalan zaman, atau kurangnya dukungan pendidikan yang memadai.
b.  Kurangnya Motivasi Guru

Penurunan standar pengajaran sering kali terkait dengan kurangnya motivasi dari guru. Ketika guru merasa kurang dihargai, tidak termotivasi, atau tidak mendapatkan dukungan yang cukup, mereka mungkin tidak memberikan pengajaran dengan kualitas terbaik mereka. Hal ini dapat berdampak langsung pada pemahaman dan keterampilan siswa.
c.  Kurangnya Sumber Daya

Terkadang, lembaga pendidikan mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, termasuk dana yang cukup, fasilitas yang memadai, dan materi pelajaran yang diperlukan. Kurangnya sumber daya ini dapat menyebabkan menurunnya standar pengajaran, karena guru dan siswa memiliki akses terbatas ke alat dan sumber daya pendidikan yang diperlukan.
d.  Kurikulum yang Tidak Tepat

Kurikulum yang tidak sesuai atau tidak relevan dengan kebutuhan siswa dan dunia kerja dapat menjadi penyebab menurunnya standar pengajaran. Kurikulum yang tidak diperbarui atau tidak relevan tidak akan mampu memberikan pendidikan yang efektif dan bermanfaat bagi siswa.
e.  Ketidaksetaraan dalam Akses Pendidikan

Penurunan standar pengajaran juga dapat terjadi ketika tidak semua siswa memiliki akses yang setara ke pendidikan berkualitas. Ketika sebagian besar siswa diberikan pendidikan yang lebih baik daripada yang lainnya, itu dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam hasil akademik dan peluang di masa depan.

f. Tantangan Lingkungan atau Sosial

Faktor lingkungan dan sosial, seperti ketidakstabilan politik, konflik, atau krisis ekonomi, juga dapat menyebabkan penurunan standar pengajaran. Lingkungan yang tidak stabil seringkali mengganggu proses pendidikan dan bisa mengakibatkan kurangnya perhatian pada kualitas pendidikan.
g.  Perubahan Kebijakan Pendidikan yang Buruk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun