Mohon tunggu...
Astuti Nirmala
Astuti Nirmala Mohon Tunggu... -

http://astutinirmala.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup Itu Lengkap, Kawan ^_^

5 September 2010   01:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya ampun Tuhan, kenapa manusia Kau ciptakan dengan porsi ego yang tidak terbatas. Beberapa orang benar-benar kejam dengan menyakiti orang-orang yang menyayanginya tapi memerangkapnya dalam ketidak jelasan sikap. Tidak mau melepaskannya karena gengsi dan tidak berani bertanggung jawab atas ketiadaan.

Aku percaya dunia itu lengkap, saling melengkapi. Tapi rasanya sungguh ironis ketika semuanya terjadi tanpa keseimbangan. Bahkan ketika siang lebih panjang dari malam manusia mengeluh akan panas tapi mensyukuri indahnya matahari tenggelam di waktu yang lebih lama. Tapi alam tidak mengeluh. Manusia? Memprotes.

Aku suka bagaimana alam bekerja. Seimbang, tenang dan lengkap. Betapa Penciptanya lebih luar biasa dari padanya. Itulah sebabnya aku tersenyum hari ini. Karena tubuhku menuntut keseimbangan, begitu pula hatiku. Aku lupa bagaimana rasanya tersenyum dan tertawa dari dalam hati. Rasanya sudah hamper tujuh bulan ini aku tidak merasakannya. Aku ingin tersenyum karena hatiku tenang dan damai.

Ah, semua pasti sudah diatur. Percayalah bahwa setiap stimulus akan mendapatkan respon. Bahwa setiap bibit yang ditanam dan dipelihara akan membuahkan sebuah hasil. Bahwa setiap usaha dan doa tidak akan sia-sia.

Terus berusaha menjaga hati untuk tetap menjadi baik, bagaimanapun dunia melemparkan kotorannya. Dengan back up dari Sang Pencipta, aku percaya, tidak ada kebahagiaan yang mustahil di dunia, di kehidupan selama kita berbuat baik kepada sesama. Karena....hidup itu lengkap.

-aan-

Note : jagalah kebaikan yang kamu punya saat ini, jaga baik-baik, jangan sampai membuat Tuhan memutuskan untuk menariknya darimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun