Mohon tunggu...
Sya
Sya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya pecinta kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Macam-macam Indikator Asam Basa Yang Diekstrak Dari Bahan Alami Beserta Contoh Percobaannya

26 Mei 2024   13:28 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:09 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tabel hasil praktikum indikator asam basa dari bahan alami 

Tahukah kamu ada dua jenis senyawa yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari? yakni asam dan basa

Apakah indikator asam basa adalah penentu dari kandungan tersebut? Nah, buat melengkapi wawasan dan pemahaman, sekarang kita akan membahas materi yang satu ini, mulai dari pengertian indikator asam-basa, cara menentukan indikator asam-basa, jenis-jenis bahan alami yang dapat digunakan hingga contoh hasil pengamatan dan contoh soalnya.

 Apa itu indikator asam-basa?

Indikator asam-basa adalah zat yang mengalami perubahan warna dalam rentang pH tertentu, indikator yang baik dapat menunjukkan warna berbeda pada suatu larutan baik itu asam maupun basa.

Indikator asam basa juga bisa diartikan sebagai zat yang dapat menunjukkan sifat asam, basa, dan netral pada suatu larutan.

Bahkan beberapa bahan terdapat di sekitar lingkungan, sehingga akan lebih mudah membuatnya atau memanfaatkannya. Terlebih untuk dapat mengekstrak bahan alami tersebut.

Menetukan Indikator Asam-Basa Yang Diekstrak Dari Bahan Alami

Langkah pertama siapkan alat dan bahan alat:

  • Pipet tetes
  • Plat tetes
  • Lumpang dan alu
  • Gelas kimia
  • Spatula

Bahan:

  • Larutan Asam (HCl)
  • Larutan Basa (NaOH)
  • Air
  • Kunyit (Bahan alami)
  • Bawang merah (Bahan alami)
  • Tomat (Bahan alami)
  • Kulit manggis (Bahan alami)
  • Bunga telang (Bahan alami)
  • Bunga Kamboja (Bahan alami)

Setelah menyiapkan alat dan bahan, lakukan prosedur pengujian bahan sebagai berikut:

  • Tumbuk bahan menggunakan lumpang dan alu.
  • Masukan hasil tumbukan ke plat tetes.
  • Tambahkan air pada bahan alam yang masih ada di dalam lumpang dan alu, lalu masukan ke dalam plat tetes di tiga tempat berbeda (plat 1: bahan alami, plat 2: bahan yang telah diekstrak, plat 3: ekstrak bahan + asam, plat 4: ekstrak bahan+basa).
  • Tambahkan 3 tetes HCl pada plat 3.
  • Tambahkan 3 tetes NaOH pada plat 4.
  • Amati perubahan warna yang terjadi.

Hasil percobaan:

tabel hasil praktikum indikator asam basa dari bahan alami 
tabel hasil praktikum indikator asam basa dari bahan alami 

hasil praktikum indikator asam basa bahan alami
hasil praktikum indikator asam basa bahan alami

Berdasarkan data percobaan, jawab pertanyaan berikut!

1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan pada percobaan yang telah dilakukan!

Alat: pipet, plat tetes, lumpang & alu.

Bahan: HCl, NaOH, H2O, kulit manggis, kunyit, bawang merah, tomat, bunga kamboja, bunga telang.

2. Berdasarkan hasil percobaan kelompok kan bahan yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa!

kunyit, bawang merah, kulit manggis, bunga telang, bunga kamboja manggis.

3. Mengapa ekstrak bahan alam dapat digunakan dapat dijadikan sebagai indikator asam basa!

Karena memiliki warna khas sesuai rentang PH tertentu yang mirip dengan indikator buatan.

4. Berdasarkan hasil percobaan, apakah ada bahan alam yang tidak dapat digunakan sebagai bahan alam? Jika ada.

sebutkan bahan tersebut dan jelaskan!

bahan alami yang tak berwarna tidak bisa jadi indikator karena tidak bisa menentukan batas warna PH.

5.Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan!

Beberapa bahan alam dapat dijadikan indikator untuk menentukan suatu zat tersebut asam atau basa, namun tidak dapat menentukan berapa pH-nya.


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa kunyit, bawang merah, tomat, kulit manggis, bunga telang dan bunga kamboja bisa dijadikan indikator asam-basa alami, karena terjadi perubahan warna ketika ditetesi oleh larutan asam dan basa. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa.

Mengapa bahan alami yang dijadikan indikator asam-basa bisa berubah warna?

Maka indikator asam-basa dari bahan alami dapat berubah warna karena mengandung pigmen yang sensitif terhadap perubahan pH. Pigmen-pigmen ini adalah senyawa organik yang dapat bereaksi dengan ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-) dalam larutan, yang menyebabkan perubahan struktur molekulnya dan, akibatnya terjadi perubahan warna.

Apa kandungan yang terdapat pada bahan alami yang dijadikan indikator asam-basa tersebut?

  • Pada kunyit, kandungan utama yang berperan sebagai indikator asam-basa adalah kurkumin. Kurkumin adalah pigmen kuning yang memberikan warna khas pada kunyit dan memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan pH.
  • Pada bawang merah, kandungan utama yang berperan sebagai indikator asam-basa adalah anthocyanin. Anthocyanin adalah pigmen yang bertanggung jawab atas warna merah-ungu pada bawang merah dan memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan pH.
  • Pada tomat, kandungan utama yang berperan sebagai indikator asam-basa adalah karotenoid dan flavonoid. Namun, tomat bukanlah indikator asam-basa yang sangat jelas dibandingkan dengan bahan lain.
  • Pada kulit manggis, kandungan utama yang berperan sebagai indikator asam-basa adalah anthocyanin. Anthocyanin adalah pigmen sangat sensitif terhadap perubahan pH, sehingga dapat digunakan sebagai indikator asam-basa
  • Pada bunga kamboja, kandungan utama berbagai senyawa, tetapi yang berperan sebagai indikator asam-basa alami adalah anthocyanin. Anthocyanin adalah pigmen yang memberikan warna, pigmen ini sangat sensitif terhadap perubahan pH dan dapat menghasilkan perubahan warna yang terlihat dengan perubahan keasaman atau kebasaan larutan.
  • Pada bunga telang, mengandung pigmen utama yang berperan sebagai indikator asam-basa alami yang efektif, yaitu anthocyanin. Anthocyanin adalah pigmen yang memberikan warna biru pada bunga telang dan berbagai buah dan bunga lainnya. Pigmen ini sangat sensitif terhadap perubahan pH, sehingga dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.

Jenis indikator asam basa yang juga didapatkan dari ekstrak tumbuhan seperti dedaunan, umbi, kulit buah, atau bunga. Selain bahan alam dalam percobaan diatas, berikut adalah bahan alam lainnya yang dapat menjadi indikator asam basa:

  • Kubis ungu
  • Kubis Merah
  • Kembang sepatu
  • Mawar
  • Lengkuas
  • Bunga hydrangea
  • Bayam Merah 
  • Bunga pacar
  • Bunga karamunting


Setelah melakukan percobaan diatas, apa yang dapat kita simpulkan?

Menggunakan bahan alami untuk membuat indikator asam-basa adalah cara yang mudah dan ramah lingkungan untuk mempelajari konsep pH dalam kimia. Proses pembuatannya melibatkan ekstraksi pigmen dari bahan tersebut dan kemudian mengujinya dengan larutan asam dan basa untuk mengamati perubahan warna yang terjadi. Melalui percobaan ini, kita dapat memahami lebih dalam tentang sifat kimia dari berbagai larutan serta manfaat praktis dari bahan-bahan alami di sekitar kita sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.


Referensi:

  • Pengertian dan Macam-macam Indikator Asam Basa Alami

https://kumparan.com/berita-update/pengertian-dan-macam-macam-indikator-asam-basa-alami-1xhYXxLT0KB

  • Macam-macam Indikator Asam Basa beserta Penjelasannya Lengkap -- SMA Kelas 11

https://mamikos.com/info/macam-indikator-asam-basa-pljr/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun