Oleh : Abdul Syakur*)
Seseorang mengatakan, “Barangsiapa berani mengajar, maka dia tidak boleh berhenti belajar.” Saya lupa siapa yang mengucapkan kalimat luar biasa ini. Siapa pun dia, jelas ini kata-kata yang menusuk nurani guru agar terus meng-update ilmu dan wawasannya. Karena seseorang hanyalah dapat memberikan sesuatu sesuai dengan apa yang dimiliki. Semakin banyak yang dimiliki, maka semakin maksimal apa yang dia bisa berikan. Begitu pula sebaliknya, orang yang tidak punya sesuatu, tidak akan pernah dia bisa memberikan sesuatu. Pepatah Arab mengatakan, “Faaqidu as-syai’i, laa yu’thi.” Yang artinya, orang yang tidak memiliki sesuai, tidak akan bisa memberi.
Nah, di era ini, perkembangan ilmu dan tekhnologi begitu cepat, khususnya tekhnologi informasi. Perkembangan IT merambah semua bidang. Tak ketinggalan di dunia pengajaran dan pendidikan. Guru sebagai mesin penggerak dalam mendidik dan mengajar peserta didik, tak bisa mengelak dari perkembangan itu. Sebuah keniscayaan yang memaksa guru untuk meningkatkan pembelajarannya sesuai dengan perkembangan zaman.
Berbagai kendala sudah pasti dihadapi. Namun, sesulit apapun, bila ada kemauan dan motivasi, (insya Allah) pasti dapat diatasi. Apalagi dengan diberlakukannya sertifikasi guru. Yang mana tujuan sertifikasi itu adalah untuk membentuk guru professional. Di era ini, guru dapat dikatakan professional – salah satunya – bila mampu menerapkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya.
Diperlukan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran dapat ditumbuhkan dengan memanfaatkan IT. Karena dengan IT, banyak bahan dan teknik untuk membuat inovasi dan kreativitas. Telah dibuat atau disiapkan software dan program penunjang pendidikan, agar pengajaran makin diminati dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk membaca dan mengkaji.
Di antara program pembalajaran yang sudah biasa dibuat oleh sebagian guru kita, di antaranya power point, PDF, Ms. Word, dan lain-lain. Namun, siswa kita yang merupakan manusia yang lahir di era digital ini, akan sangat antusias bila guru mampu membuat materi pembelajaran di luar program-program itu. Seperti 3D Pageflip for Power Point, MaidMap, dan lain-lain.
Walaupun memang tidak mesti, tapi sebagai guru yang menginginkan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran, menguasai berbagai program IT merupakan sesuatu yang menyenangkan dan menantang. Teruslah belajar, karena tidak akan rugi bagi orang yang selalu belajar. Belajar tidak boleh berhenti, apalagi kita sebagai seoarang guru yang memang tugasnya adalah mengajar. Jangan pernah berhenti untuk berinovasi dan berkreativitas. Jadikan pembelajaran yang kita berikan kepada siswa merupakan pembelajaran yang terbaik bukan sekedar mengajar. Jauhi kata “sekedar. Karena itu akan mematikan kreativiatas kita dan mematikan kreativitas siswa. Guru adalah yang digugu dan ditiru. Kalau sang guru terus mau belajar, secara sadar atau tidak disadari, itu akan memotivasi siswa untuk mau belajar. Yakinlah itu!
Ooh iya, jangan lupa do’iin murid-murid kita. Karena doa bisa mengubah yang tidak bisa kita ubah. Pemilik hati murid kita adalah Allah SWT, maka minta kepada Allah agar hati murid-murid kita mau berubah menjadi manusia yang bermakna dan bermanfaat. Salam sukses. Semoga berkah dan bermanfaat.
*) peserta diklat online guru melek IT – lihat: http://trainergurumelekit.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H