Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan dan Solusi Program Tapera: Mewujudkan Kepemilikan Rumah bagi Karyawan di Indonesia

31 Mei 2024   03:14 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:18 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Perumahan/sumber: tapera.go.id

Secara prinsip, program Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat merupakan program yang baik. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk memiliki rumah sendiri. Namun, jika dilihat dari besaran potongannya, mampukah setiap pekerja yang dipotong gajinya setiap bulan bisa memiliki rumah? Itulah yang belum bisa terjawab sepenuhnya.

Program Tapera dimaksudkan sebagai solusi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah dalam memiliki rumah. Dengan adanya potongan gaji yang dialokasikan untuk tabungan perumahan, diharapkan setiap peserta program dapat mengumpulkan dana yang cukup untuk membeli rumah dalam jangka waktu tertentu. Namun, implementasi program ini tidaklah semudah yang dibayangkan.

Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan program Tapera adalah besaran potongan gaji. Banyak pekerja merasa bahwa potongan ini cukup memberatkan, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan. Potongan sebesar 3% dari gaji, yang terdiri dari 2,5% kontribusi pekerja dan 0,5% kontribusi pemberi kerja, dianggap masih belum proporsional dengan manfaat yang diterima.

Selain itu, ketidakpastian mengenai apakah dengan potongan tersebut setiap pekerja benar-benar bisa memiliki rumah juga menjadi pertanyaan besar. Dengan harga properti yang terus meningkat, terutama di kota-kota besar, banyak yang meragukan efektivitas program ini dalam membantu mereka yang berpenghasilan rendah hingga menengah. Harga rumah yang semakin mahal membuat tabungan yang dikumpulkan melalui Tapera seringkali masih jauh dari cukup.

Lebih lanjut, program ini juga menghadapi tantangan dari segi anggaran negara. Kebijakan yang diambil pemerintah seringkali dianggap terkesan dipaksakan, terutama karena negara berada dalam kondisi keuangan yang kurang stabil. Banyak pihak menilai bahwa dana yang dialokasikan untuk program ini belum mencukupi untuk memenuhi target yang diharapkan.

Info Cara Pendaftaran Tapera/sumber: tapera.go.id
Info Cara Pendaftaran Tapera/sumber: tapera.go.id

Kebijakan yang diambil pemerintahan Presiden Jokowi dalam hal ini juga mendapat banyak kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa kebijakan ini terkesan dipaksakan tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi negara yang sedang tidak stabil. Selain itu, kebijakan ini diterapkan di akhir masa jabatan, yang menimbulkan spekulasi mengenai keberlanjutannya di masa pemerintahan berikutnya.

Di sisi lain, beberapa kalangan menilai bahwa program Tapera adalah langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia. Dengan adanya program ini, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat memiliki rumah. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pelaksanaannya yang efektif dan dukungan dari berbagai pihak.

Sosialisasi yang kurang memadai juga menjadi kendala lain dalam pelaksanaan program Tapera. Banyak pekerja yang belum sepenuhnya memahami mekanisme dan manfaat dari program ini. Hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi dan dukungan dari masyarakat. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif agar masyarakat lebih memahami dan mendukung program ini.

Selain itu, ada juga tantangan dari segi infrastruktur dan administrasi. Proses administrasi yang rumit dan birokrasi yang panjang seringkali menjadi hambatan dalam pelaksanaan program-program pemerintah. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menghambat efektivitas program Tapera dalam membantu masyarakat memiliki rumah.

Infografis Manfaat Pembiayaan tapera/sumber: tapera.go.id
Infografis Manfaat Pembiayaan tapera/sumber: tapera.go.id

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap program Tapera. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengurangi besaran potongan gaji dan mencari alternatif sumber pendanaan lainnya. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa program ini benar-benar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Kerjasama dengan sektor swasta juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan anggaran negara. Dengan melibatkan pengembang perumahan dan lembaga keuangan, pemerintah dapat meningkatkan kapasitas program Tapera dalam menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

Selain itu, perlu adanya mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa dana yang dikumpulkan melalui program Tapera benar-benar digunakan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang baik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program, sehingga masyarakat dapat lebih percaya dan mendukung program ini.

Program Tapera juga perlu didukung dengan kebijakan perumahan lainnya, seperti penyediaan lahan yang murah dan kemudahan dalam proses perizinan. Dengan dukungan kebijakan yang komprehensif, program Tapera dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat memiliki rumah.

Pemerintah juga perlu memperhatikan kebutuhan dan kondisi masyarakat di berbagai daerah. Setiap daerah memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan dalam program Tapera perlu disesuaikan dengan kondisi lokal. Dengan demikian, program ini dapat lebih tepat sasaran dan efektif dalam membantu masyarakat.

Selain itu, besarnya imbal hasil simpanan dalam program Tapera juga menjadi isu yang perlu diperhatikan. Saat ini, imbal hasil yang didapat dari tabungan Tapera dirasa tidak cukup untuk mengejar kenaikan harga properti yang terus meningkat. Dengan tingkat bunga yang relatif rendah, tabungan yang dikumpulkan melalui Tapera seringkali tidak cukup untuk membeli rumah yang diharapkan oleh peserta program.

Evaluasi Program/sumber: Freepik.com
Evaluasi Program/sumber: Freepik.com

Dalam jangka panjang, program Tapera perlu terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Dengan melakukan evaluasi secara berkala, pemerintah dapat mengidentifikasi kendala dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program.

Secara keseluruhan, meskipun program Tapera memiliki tujuan yang baik, yaitu membantu masyarakat memiliki rumah sendiri, masih banyak kendala yang harus diatasi. Besaran potongan gaji, ketidakpastian kepemilikan rumah, keterbatasan anggaran negara, dan besarnya imbal hasil simpanan yang tidak memadai menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan penyesuaian lebih lanjut agar program ini dapat berjalan dengan lebih efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

Dengan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, program Tapera memiliki potensi besar untuk membantu masyarakat memiliki rumah dan meningkatkan kesejahteraan. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pelaksanaan yang efektif, dukungan kebijakan yang komprehensif, serta partisipasi aktif dari masyarakat.

Bagaimana menurut pendapat Anda? Silakan berikan komentar di bawah ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun