Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan dan Solusi Program Tapera: Mewujudkan Kepemilikan Rumah bagi Karyawan di Indonesia

31 Mei 2024   03:14 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:18 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Perumahan/sumber: tapera.go.id

Infografis Manfaat Pembiayaan tapera/sumber: tapera.go.id
Infografis Manfaat Pembiayaan tapera/sumber: tapera.go.id

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap program Tapera. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengurangi besaran potongan gaji dan mencari alternatif sumber pendanaan lainnya. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa program ini benar-benar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Kerjasama dengan sektor swasta juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan anggaran negara. Dengan melibatkan pengembang perumahan dan lembaga keuangan, pemerintah dapat meningkatkan kapasitas program Tapera dalam menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

Selain itu, perlu adanya mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa dana yang dikumpulkan melalui program Tapera benar-benar digunakan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang baik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program, sehingga masyarakat dapat lebih percaya dan mendukung program ini.

Program Tapera juga perlu didukung dengan kebijakan perumahan lainnya, seperti penyediaan lahan yang murah dan kemudahan dalam proses perizinan. Dengan dukungan kebijakan yang komprehensif, program Tapera dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat memiliki rumah.

Pemerintah juga perlu memperhatikan kebutuhan dan kondisi masyarakat di berbagai daerah. Setiap daerah memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan dalam program Tapera perlu disesuaikan dengan kondisi lokal. Dengan demikian, program ini dapat lebih tepat sasaran dan efektif dalam membantu masyarakat.

Selain itu, besarnya imbal hasil simpanan dalam program Tapera juga menjadi isu yang perlu diperhatikan. Saat ini, imbal hasil yang didapat dari tabungan Tapera dirasa tidak cukup untuk mengejar kenaikan harga properti yang terus meningkat. Dengan tingkat bunga yang relatif rendah, tabungan yang dikumpulkan melalui Tapera seringkali tidak cukup untuk membeli rumah yang diharapkan oleh peserta program.

Evaluasi Program/sumber: Freepik.com
Evaluasi Program/sumber: Freepik.com

Dalam jangka panjang, program Tapera perlu terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Dengan melakukan evaluasi secara berkala, pemerintah dapat mengidentifikasi kendala dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program.

Secara keseluruhan, meskipun program Tapera memiliki tujuan yang baik, yaitu membantu masyarakat memiliki rumah sendiri, masih banyak kendala yang harus diatasi. Besaran potongan gaji, ketidakpastian kepemilikan rumah, keterbatasan anggaran negara, dan besarnya imbal hasil simpanan yang tidak memadai menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan penyesuaian lebih lanjut agar program ini dapat berjalan dengan lebih efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

Dengan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, program Tapera memiliki potensi besar untuk membantu masyarakat memiliki rumah dan meningkatkan kesejahteraan. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pelaksanaan yang efektif, dukungan kebijakan yang komprehensif, serta partisipasi aktif dari masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun