Sebagai salah satu tokoh utama di dalam politik Indonesia, Prabowo Subianto telah menjalani perjalanan panjang dalam upayanya untuk mencapai jabatan tertinggi di negeri ini, Presiden Republik Indonesia.
Menariknya, perjalanan ini telah dimulai sejak tahun 2004, jauh sebelum sebagian besar pemilih muda yang akan berpartisipasi dalam Pilpres 2024 lahir ke dunia ini.Â
Kepiawaian Prabowo Subianto dalam menjalani ajang konstelasi Pilpres memang layak menjadi sorotan dan perdebatan dalam ranah politik Indonesia.
Prabowo dan Konvensi Partai Golkar 2004
Perjalanan Prabowo Subianto dalam dunia Pilpres berawal pada tahun 2004. Saat itu, dia masih menjadi seorang kader Partai Golkar. Partai Golkar mengadakan konvensi untuk menentukan calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2004.Â
Prabowo, bersama dengan beberapa politisi ternama, seperti Akbar Tanjung, Wiranto, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, adalah peserta dalam konvensi tersebut. Yang menarik adalah sekarang, dari kelima politisi Golkar tersebut, tiga di antaranya memutuskan untuk mendirikan partai baru.
Dalam konvensi Partai Golkar tahun 2004, Wiranto menjadi pemenang dan diusung sebagai calon presiden dengan Sholahudin Wahid sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2004. Pada masa itu, Prabowo belum memasuki arena Pilpres.
Prabowo dalam Pilpres 2009
Perjalanan menuju Pilpres berlanjut lima tahun kemudian, di Pilpres 2009. Prabowo Subianto, yang sudah mendirikan Partai Gerindra, memutuskan untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Sukarnoputri. Pilpres 2009 adalah ajang kompetisi sengit dengan tiga pasangan calon: Megawati-Prabowo, SBY-Boediono, dan Jusuf Kalla-Wiranto. Hasilnya, Pilpres 2009 dimenangkan oleh pasangan petahana, SBY-Boediono.
Prabowo dalam Pilpres 2014
Tahun 2014 menjadi tahun bersejarah dalam perjalanan Prabowo. Kali ini, dia maju sebagai calon presiden bersama dengan Hatta Rajasa. Pilpres 2014 hanya diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Prabowo-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.Â
Walaupun Prabowo-Hatta meraih dukungan yang signifikan, Pilpres 2014 berakhir dengan kemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Prabowo mengakui hasil pemilu dan menjadi salah satu tokoh utama dalam politik Indonesia, terutama sebagai pemimpin oposisi.