Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Berkaca pada Pengalaman AHY, Sebaiknya Gibran Tidak Dicawapreskan!

22 Oktober 2023   07:33 Diperbarui: 23 Oktober 2023   02:39 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta no 1, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni usai memberikan tanda komitmen deklarasi kampenye damai, Jakarta, Sabtu (29/10). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

4. Hilangnya kepercayaan masyarakat.

Kegagalan pemimpin yang belum matang secara mental untuk memimpin dengan baik dapat merusak kepercayaan masyarakat. Ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan rakyat dan kehilangan dukungan terhadap pemerintahan.

5. Perlunya proses pemilihan yang ketat.

Pengalaman ini memperkuat argumen bahwa proses pemilihan pemimpin harus ketat dan berdasarkan kualifikasi yang jelas. Keberhasilan seorang pemimpin tidak boleh hanya diputuskan oleh popularitas atau retorika yang meyakinkan, tetapi juga oleh kemampuan intelektual dan kematangan mental.

Dengan mengambil pelajaran dari pengalaman di atas, kita dapat lebih berhati-hati dalam mengusung atau mengajukan seseorang untuk diikutsertakan dalam konstelasi sekelas Pilpres. 

Janganlah kita mengajukan seseorang yang secara usia belum matang untuk tampil di dalam perhelatan Pilpres, hanya karena bermodalkan dukungan yang besar. 

Bagaimanapun, kesalahan dalam pemilihan pemimpin dapat berdampak jangka panjang pada masa depan sebuah negara, dan oleh karena itu, kita harus menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga dalam politik.

Bagaimana, Pak Jokowi?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun