Pilpres 2024 diperkirakan akan menjadi pertarungan antara tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun, fokus utama akan jatuh pada dua hal yang sangat berbeda. Pertama, ada upaya kuat untuk melanjutkan berbagai program yang telah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode kepemimpinannya. Kedua, kita melihat kemunculan koalisi perubahan yang cenderung akan memulai dari awal.
Upaya untuk melanjutkan program-program yang telah diterapkan selama hampir dalam sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Jokowi mencerminkan penghargaan terhadap kerja keras dan prestasi yang telah dicapai.Â
Reformasi dalam infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negara. Dengan menjaga kesinambungan, para pemimpin saat ini berharap dapat mempertahankan kemajuan tersebut.
Namun, ada juga aspirasi kuat untuk perubahan yang muncul dalam salah satu koalisi yang ikut serta dalam Pilpres.Â
Mereka mungkin melihat beberapa aspek kebijakan sebelumnya yang belum mencapai hasil yang diinginkan atau ada masalah yang perlu segera diatasi. Oleh karena itu, mereka ingin memulai dari awal dengan harapan membawa perubahan positif yang lebih besar bagi masyarakat.
Pilpres 2024 akan menjadi panggung pertarungan antara dua visi yang berbeda ini. Para calon presiden dan wakil presiden akan mempresentasikan visi, misi, dan rencana aksi mereka kepada publik.Â
Pemilih memiliki peran kunci dalam menilai dan memilih pendekatan yang dianggap sesuai dengan tujuan dan harapan mereka.
Beberapa pemilih mungkin melihat kontinuitas sebagai kunci untuk memastikan kelangsungan pencapaian sebelumnya dan perkembangan positif negara. Namun, bagi yang lain, perubahan dianggap sebagai jalan yang lebih baik untuk mengatasi tantangan masa depan dan mencapai perubahan yang lebih besar.
Pilpres 2024 menandai saat penting dalam politik Indonesia, di mana arah negara akan ditentukan. Yang terpenting, harapannya adalah agar pemilihan ini dapat berlangsung dengan damai dan adil, memastikan bahwa suara setiap warga negara benar-benar tercermin dalam proses demokratis ini.
Skenario Koalisi Partai Politik
Dalam skenarionya, koalisi yang berupaya melanjutkan kerja-kerja Jokowi membentuk dua poros koalisi, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, di dalamnya ada Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Demokrat, serta beberapa partai non-parlemen.Â
Poros kedua, koalisi pengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di dalamnya terdiri dari PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Hanura.Â
Sedangkan Koalisi Perubahan dan Persatuan, yang mendukung Anies Baswedan dan Cak Imin, didukung Nasdem, PKS, dan PKB.
Kemana Arah Dukungan Jokowi?
Arah dukungan Jokowi tetaplah sama, yakni pada upaya Koalisi yang visinya melanjutkan kerja-kerja Jokowi.Â
Dalam hal ini, Jokowi memberikan karpet merah, baik pada Prabowo-Gibran maupun Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.Â
Intinya, dua poros inilah yang diharapkan tampil sebagai pemenang dalam pertarungan Pilpres 2024 nanti. Entah itu satu putaran atau dua putaran.
Ada kemungkinan KIM yang dipimpin Prabowo Subianto akan mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal Cawapres Prabowo. Jalan menuju ke arah penunjukkan Gibran sudah tampak dengan upaya Mahkamah Konstitusi yang membuka kesempatan bagi putera sulung Jokowi yang masih berusia di bawah 40 tahun ini untuk maju.
Meskipun banyak pihak yang meminta agar upaya pengusungan Gibran sebagai bakal Cawapres Prabowo dihindari, sepertinya jalan itu akan terus dilanjutkan.
Jika, pengusungan Gibran dibatalkan, bisa jadi seperti dugaan petinggi PKB yang mengatakan bahwa Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua poros, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD melawan Anies Baswedan dan Cak Imin?
Mengapa? Karena skenario besarnya adalah Koalisi pelanjut kerja-kerja Jokowi ini akan tetap berkuasa untuk lima tahun  kedepan. Dengan menempatkan dua poros di Pilpres 2024, koalisi pendukung Jokowi ini punya peluang untuk menjadi pemenang. Setidaknya, jika Pilpres dilaksanakan dalam dua kali, kans Koalisi Pendukung Jokowi masih punya peluang berkuasa.
Mungkinkah itu terjadi? Tentu saja, semuanya itu masih memerlukan kerja keras untuk menyakinkan rakyat pemilih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI