Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ditolak Khofifah dan Mahfud MD serta Abaikan AHY, Anies Berlabuh di Hati Cak Imin?

1 September 2023   09:01 Diperbarui: 1 September 2023   11:02 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkopolhukam Moh. Mahfud MD (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Jika diibaratkan dalam cerita romantika remaja, cinta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Anies Baswedan seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan. Bahkan, bukan hanya itu. Anies kerapkali menggandeng AHY kemana-mana, diperkenalkan ke sanak-saudara, tetangga, hingga ke seluruh orang bahwa cintanya kepada AHY  tak akan terpisahkan. 

Namun, Anies bukanlah siapa-siapa, dan dia juga tak punya kuasa. Anies harus tunduk apa kata Surya Paloh sebagai orangtuanya yang punya kuasa Anies harus berpasangan dengan siapa.

Seperti kita ketahui, ideologi parpol dianggap sudah jauh bergeser ke pragmatis elektoral. Perjuangan politik setiap partai sudah mencair dan hampir sama, sehingga tidak lagi memperlihatkan identitas (ideologi) politiknya yang kuat. 

Namun, secara simbolik formalistik sesungguhnya partai-partai masih mencoba memasangkan sosok pasangan calon presiden dan wakilnya dari kalangan nasionalis dan religius. 

Hal ini juga masih terjadi di dua periode Pilpres terakhir, dimana Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari kalangan nasionalis memilih berpasangan dengan Jusuf Kalla atau KH Maruf Amien yang dianggap mewakili kalangan religius (dalam hal ini Nahdlatul Ulama).

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika partai-partai koalisi pengusung Anies yang dikomandoi Partai Nasdem ini juga berupaya keras melamar Khofifah Indar Parawansa dan Yeny Wahid . Khofifah tidak menggubris tawaran itu, sedangkan Yeni merespon positif meski belum ada kata setuju. 

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi yang juga kader NU ini mengungkap alasan NasDem memilih tokoh NU sebagai cawapres Anies, karena suara NU jelas akan menambah kekuatan untuk Anies di Pilpres 2024.


"Apa alasannya? Alasannya jelas untuk menambah dukungan dan kekuatan. Kalau hanya mengandalkan hanya pendukung NasDem, Demokrat, dan PKS ya kita perkirakan sulit untuk menang," ungkap Gus Choi, seperti dikutip Detik.com (22/7/2023)

Ketika tenggat waktu sudah mendesak, apa pun dilakukan Nasdem agar Anies punya pasangan dari kaum Nahdliyin. Mulailah ada upaya mendekati Cak Imin yang juga berdarah NU.

Meskipun harus mengganggu hubungan manis yang sudah terjalin antara Gerinda, PKB, Golkar and PAN, Ketua Umum PKB Muhamin Iskandar akhirnya tergoda juga untuk menerima pinangan Anies. 

Apa mungkin karena Cak Imin juga merasa bertepuk sebelah tangan, harapannya bersanding dengan Prabowo belum juga  ada kata kepastian. Ibaratanya seorang gadis yang sudah didesak-desak untuk segera menikah, Cak Imin pun sontak menerima pinangan itu.

Jika sebelumnya Menkopolhukam Mahfud MD juga secara terang-terangan menolak ketika PKS menawarkan bakal cawapres Anies. Ketika itu, Mahfud menegaskan bahwa dirinya tidak ingin memecah koalisi yang sudah terbentuk.

"Nanti kalau saya diajak ke situ malah saya merusak demokrasi. Kalau (ada) yang satu keluar karena Anda ajak saya kan rusak. Oleh sebab itu saya minta bapak jaga koalisi. Saya bilang begitu kepada ketua PKS, jaga koalisi, jangan ajak saya ke dalam," kata Mahfud MD, seperti dikutip Kompas.com (6/6/2023).

Menkopolhukam Moh. Mahfud MD (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
Menkopolhukam Moh. Mahfud MD (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Lantas, saat ini bagaimana koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS setelah Anies resmi melabuhkan hatinya ke Cak Imin? Apakah akan bertambah kekuatan dengan masuknya PKB? Atau koalisi ini justru ditinggalkan oleh Demokrat?

Kalau mau mengutip syair lagu Yolanda dari Kangen Band, "kamu dimana dengan Siapa? Di sini Aku menunggumu dan Bertanya..."

Kisahnya makin seru, jangan lepaskan pandangan Anda dari Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun