Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tidak Lagi Wajib Skripsi, Mahasiswa Butuh Alternatif Penilaian Kemampuan Akademik

30 Agustus 2023   20:32 Diperbarui: 31 Agustus 2023   20:01 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi lelahnya menyusun skripsi. (Sumber: freepik.com)

Skripsi dihapus atau tidak wajib lagi bagi mahasiswa? Loh, kok baru sekarang, mengapa tidak dari dulu?

Masalah skripsi memang selalu jadi momok bagi setiap mahasiswa di tingkat akhir. Setidaknya itulah juga yang pernah penulis rasakan.

Meskipun penulis hanya lulusan pendidikan vokasi dari Polteknik Universitas Indonesia (kini menjadi Politeknik Negeri Jakarta) yang setingkat Diploma III, yang ketika itu ada kewajiban untuk menyusun skripsi. 

Mungkin, jika sekarang harus menyusun skripsi, penulis merasa yakin tidak perlu waktu lama untuk membuatnya. Bukan karena penulis sudah "agak" mahir dalam merangkai kata dalam tulisan, tetapi juga data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun skripsi begitu mudahnya didapatkan saat ini. 

Bahkan, saat ini kita bisa lebih dipermudah dengan bantuan teknologi AI (Artificial Intellegence), terutama dalam hal analisis data, pengolahan bahasa alami, dan aspek teknis tertentu. 

Meskipun begitu, AI tidak menggantikan kreativitas, penelitian, dan pemahaman mendalam yang diperlukan dalam proses menyusun skripsi. 

Foto Ilustrasi Mahasiwa sedang menyusun skripsi/sumber: Zonamahasiswa.id
Foto Ilustrasi Mahasiwa sedang menyusun skripsi/sumber: Zonamahasiswa.id

Karena penyusunan skripsi itu pula, penulis tidak bisa lulus tepat waktu seperti yang lain. Penulis harus membayar satu semester lagi untuk bisa menyelesaikan kewajiban menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan. 

Maklum, sekitaran tahun 1997-an, penulis belum mempunyai perangkat komputer atau laptop. 

Dalam menyusun skripsi, penulis menggunakan mesin tik yang kemudian bila sudah ada revisi atau perbaikan, diketik ulang di rental komputer yang ada di dekat kampus atau di rental lainnya yang begitu marak saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun