Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wacana Subsidi BBM Pertamax yang Meredup, seperti Meredupnya Langit Jakarta?

29 Agustus 2023   17:03 Diperbarui: 29 Agustus 2023   17:45 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Ari Saputra/detik.com

Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui kebijakan dan rencana pemerintah yang berpotensi mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. 

Ketidakjelasan dan perbedaan dalam pernyataan resmi dapat menciptakan kebingungan dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Kotornya Udara di Jakarta/kompas.com
Kotornya Udara di Jakarta/kompas.com

Dalam konteks global saat ini, di mana perubahan iklim menjadi perhatian utama, tindakan untuk mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca sangatlah penting. 

Namun, keputusan mengenai subsidi BBM tidak boleh diambil dengan sembarangan. Ini melibatkan keseimbangan antara tujuan lingkungan dan kebutuhan ekonomi yang harus dipertimbangkan dengan matang.

Kesimpulannya, berita tentang rencana subsidi Pertamax yang awalnya menimbulkan harapan di kalangan masyarakat perlu diikuti dengan klarifikasi dan komunikasi yang jelas dari pemerintah. 

Rencana yang terencana dengan baik dan terkoordinasi adalah yang diperlukan untuk menjaga lingkungan yang lebih bersih tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi. 

Kedua aspek di atas harus saling mendukung dalam upaya menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun