Lebih lanjut, kata A. Teeuw, Dia terutama mempertahankan cita-cita mulia tentang bahasa Indonesia dalam bentuk hubungan yang paling dalam, yaitu puisi.
Semoga saja, karya-karya Chairil Anwar dan juga tokoh-tokoh sastra Indonesia lainnya tetap menjadi bagian dari pengajaran di bangku-bangku sekolah, sehingga gelora dan semangat perjuangan para pahlawan bangsa itu pun tidak ikut surut karena waktu.
Harapannya, di masa datang, akan lahir sosok Chairil-Chairil Anwar yang tetap setia dengan cita-citanya membebaskan negeri ini dari penjajahan, dalam bentuk apa pun.
Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H