Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Percaya atau Tidak, Pertemuan HRS dan Jokowi Bisa Jadi Solusi Menyatukan Rakyat yang Terbelah

28 Juli 2022   12:44 Diperbarui: 28 Juli 2022   12:48 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, janganlah mengaitkan pembebasan HRS ini karena adanya tekanan negara besar, atau hadiah dari partai politik. Semuanya tentu ada prosedurnya, lebih-lebih kalau pengacaranya lihai dan bersungguh-sungguh, pastilah lebih mudah.

Yang perlu diketahui, HRS ini bebas bersyarat, artinya ada persyaratan tertentu yang wajib dijalani HRS agar dia bisa benar-benar menghirup udara bebas. 

Dengan kata lain, jika baru beberapa hari menghirup kebebasan, HRS kembali "berulah" maka hukum pun akan segera mengembalikannya ke jeruji besi. Ya, namanya juga bebas bersyarat.

Dalam tulisan ini, ada hal yang begitu mengelitik saya. Utamanya, bagaimana pembebasan HRS ini bisa memberikan banyak manfaat bagi semua rakyat. 

Dalam kaitan ini, HRS kalau mau disebut,  bukan sekadar tokoh agama, melainkan juga tokoh politik, dan faktanya HRS ikut mempengaruhi dinamika perpolitikan yang ada di negeri ini. Mau diakui atau tidak.

Fakta politik yang saat ini dirasakan, terbelahnya sikap politik anak bangsa yang melahirkan istilah 'Cebong dan Kampret', atau istilah lainnya yang menggambarkan keterbelahan rakyat, Penulis rasakan bukan karena tokoh-tokoh politik, seperti Prabowo Subianto atau Anies Baswedan. Mengapa?

Alasannya, Prabowo yang kini merapat ke Jokowi atau Anies Baswedan yang seringkali berdampingan bersama Jokowi, nyatanya kedekatan Prabowo dan Anies dengan Jokowi tidak berdampak pada menyatunya para pendukung politik mereka yang dahulu berseberangan. 

Dengan kata lain, keterbelahan rakyat itu masih ada ada. Bahkan, bisa jadi akan berlanjut ke Pilpres 2024 nanti.

Oleh karena itu, penulis sepakat dengan apa yang sampaikan mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

"Inilah yang harus kita tangkap, bagaimana kita menjadikan momentum terpenting bagi bangsa itu adalah rekonsiliasi," ujar fahri Hamzah, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, seperti dilansir Sindonews.com (24/7/2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun