Dengan kata lain, di tengah situasi masyarakat kita saat ini, dimana belum adanya kesadaran bahwa masyarakat yang berkecukupan tidak selayaknya untuk membeli sesuatu yang sebenarnya peruntukan bagi warga kurang mampu.Â
Artinya, situasinya di Indonesia itu, si kaya gak akan malu-malu membeli gas 3kg, yang pada akhirnya Negara ikut memberikan subsidi kepada masyarakat kaya.
Alangkah lebih efektifnya, jika subsidi itu diberikan langsung kepada masyarakat miskin.Â
Artinya, setiap warga masyarakat miskin atau tidak mampu, diberikan dana yang nantinya bisa digunakan untuk membeli BBM Bersubsidi, termasuk dana untuk membeli gas 3Kg.Â
Misalnya, setiap keluarga dapat jatah 10 liter Pertalite per bulan yang dikonversi dalam jumlah uang.Â
Jika kemudian uangnya digunakan untuk kebutuhan lain, itu tentu saja diluar tanggung jawab Pemerintah. Di sini, artinya Pemerintah juga ikut mendidik warganya.
Bagaimana dengan Aplikasi MyPertamina?Â
Mampukah aplikasi ini mendeteksi siapa-siapa yang berhak dan tidak berhak terhadap Subsidi BBM 2022.Â
Sebelum jauh berpikir ke arah sana, sebaiknya Pertamina mensosialisasikan dulu keamanan menggunakan telepon seluler (HP) di area SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), mengingat selama ini Pertamina sudah terlanjur mengkampanyekan untuk tidak memainkan HP saat pengisian BBM.
Di samping itu, jika nantinya warga kurang mampu ini diwajibkan menggunakan aplikasi, bagaimana dengan HP atau pulsanya. Bukankah HP masih merupakan produk yang tidak bisa dikatakan murah, termasuk ketersediaan pulsa.