Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Roy Suryo yang Terperosok di Dunianya Sendiri

17 Juni 2022   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2022   16:36 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang tak mengenal Roy Suryo? Semua rakyat di negeri ini, yang sesekali menatap pemberitaan di teve, pasti tak asing lagi dengan sosok laki-laki satu ini.

Lelaki berkumis yang menyandang nama lengkap (termasuk gelar) Drs. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, M. Kes  ini  ibarat selebriti yang sering berseliweran di jagat pemberitaan media.

Roy Suryo tidak hanya dikenal masyarakat Indonesia saat dirinya masih duduk sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat. Roy juga makin dikenal saat menduduki kursi Menteri Pemuda dan Olahraga.

Hal yang mustahal dari Roy Suryo ketika dirinya dituding mengambil aset negara saat masih menjadi menteri. Nggak tanggung-tanggung,  ada sekitar 3.226 unit barang milik negara yang wajib dikembalikannya ke negara. Saat itu, karena merasa berada di tahun politik, Roy Suryo menyampaikan bahwa dirinya difitnah.

"Ini adalah fitnah untuk menjatuhkan martabat serta nama baik saya di tahun politik ini," ujar Roy, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).

Persoalan barang-barang milik negara yang dianggap dikuasai Roy Suryo tersebut, aromanya tak pernah hilang hingga kini. Meskipun kini dirinya sudah tak lagi tergabung dalam Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy masih sering di-bully netizen dengan tudingan miring tersebut.

Keahlian yang paling melekat dari Roy Suryo adalah bidang telematika. Sebelum terjun ke dunia politik hingga pemerintahan, wajah klimis Roy Suryo sudah akrab di mata penonton MetroTV. Penulis adalah salah satu orang yang tidak meninggalkan acara "e-LifeStyle" yang dibawakan Roy Suryo.


Acara yang dibawakan Roy  Suryo di setiap Sabtu pagi ini, hampir tak pernah penulis tinggalkan, bahkan di acara tayang ulangnya pun, penulis seringkali masih tak mau melewatkannya. 

Ya, kita semua sepakat, Roy memang ahli telematika. Sebelum internet berkembang seperti saat ini, beliau sudah banyak berbicara mengenai internet. 

Bahkan, untuk urusan keaslian video atau foto artis yang dianggap berbau pornografi, Roy Suryo adalah salah satu rujukan untuk dimintai pendapatnya. Boleh dibilang, karena Roy memang pernah mengenyam pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Pokoknya, untuk urusan digital dan telematika, Roy Suryo bisa dibilang pakarnya.

Ilustrasi candi Borobudur (UNSPLASH/MARIO LA PERGOLA)
Ilustrasi candi Borobudur (UNSPLASH/MARIO LA PERGOLA)

Apa yang kini dialami Roy Suryo?

Roy Suryo, kabarnya akan dilaporkan pihak Dharmapala Nusantara ke polisi, terkait posting-an Roy Suryo soal meme stupa Candi Borobudur yang diedit mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Dharmapala Nusantara adalah organisasi atau komunitas yang menurut akun instagramnya @dharmapala__fabb sebagai Penjaga dan Pelindung Buddha-Dharma di Bumi Nusantara, tantu saja bukan pihak sembarangan untuk urusan ini.

Setidaknya, Dharmapala Nusantara menganggap Roy Suryo telah melakukan penodaan terhadap umat Budhha karena meyebarluaskan meme tersebut di media sosial.

"Iya (akan dilaporkan) jam 1 (siang) besok. Yang akan dilaporkan itu ada dua pihak, yang pertama yang diduga mengedit lalu juga yang menyebarluaskan, pemilik akun @KRMTRoySuryo2," kata Ketua Umum Dharmapala Nusantara, Kevin Wu, sebagaimana ditulis DetikNews, kamis (16/6/2022).

Roy Suryo terperangkap di dunia yang kuasainya. Sebagai seorang yang bergelut lama di duia telematika, dia tentu paham keberadaan Undang -Undang Nomor 19 tahun 2016 atau yang dikenal dengan UUITE. Roy juga pastinya paham, perbuatan apa saja yang bisa dikenai sanksi sesuai pasal 27-37 UUITE. 

Namun, apa pasalnya Roy Suryo, yang katanya ahli telematika itu bisa terperangkap di dunia yang dikuasainya?

Jika ditelaah jejak digital yang ditinggalkan lelaki kelahiran Yogyakarta, 18 Juli 1968 ini,  penulis melihat tidak sedikit isinya berupa sindiran kepada sosok Presiden Jokowi dan pemerintahannya. 

Bisa saja apa yang di-posting Roy Suryo di akun media sosialnya bukanlah fitnah atau berita hoaks yang menyangkut diri Jokowi. Namun, karena isinya lebih didominasi dengan sindiran-sindiran 'negatif' terhadap sosok orang nomor satu di Indonesia, tentu saja dampaknya bisa membuat gaduh seisi negeri ini. Jokowi kan punya orang-orang yang mendukungnya, yang tentu yidak begitu saja menerima komentar miring orang lain.

Polarisasi yang ada di tengah masyarakat, bukannya hilang selepas Pilpres, justru semakin melebar dengan posting-an seperti yang dilakukan Roy Suryo.

Penulis jadi teringat dengan peribahasa lama "Alah bisa karena biasa" pada kasus Roy Suryo ini. Karena terbiasa mem-bully Jokowi, akhirnya dia  terpleset juga. Mengingat meme yang disebarkan Roy Suryo terkait agama (khususnya Buddha), tentu ada koridor yang telah dirusak oleh Roy Suryo untuk kasus ini.

Apa pelajaran yang bisa kita petik? 

Ilmu itu penting, dan setiap orang perlu menguasai ilmu pengetahuan agar hidupnya bisa jauh lebih baik. Akan tetapi, ada yang lebih penting dari sekadar ilmu, yaitu adab.

Sebagai seorang muslim, adab merupakan akhlak mulia yang di dalamnya mengajarkan kesopanan, kesantunan, bertingkah laku dan bertutur kata sesuai yang diajarkan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Melalui adab pula, kita tak bisa berbuat seenaknya, karena bisa jadi itu akan melukai orang lain. 

Semoga kita bisa semakin bijak. 

Bagaimana menurut Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun