Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wakil Rakyatkah Itu, dari KD hingga Aziz Syamsudin

26 September 2021   15:07 Diperbarui: 26 September 2021   17:56 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisdayanti/Kompas.TV

Beberapa waktu lalu, publik dibuat terhenyak oleh tingkah Krisdayanti atau biasa dipanggil KD. 

Pasalnya, selebritis yang menjadi anggota DPR RI (wakil rakyat) dari PDI Perjuangan ini blak-blakan membongkar gajinya sendiri sebagai wakil rakyat lewat kanal Youtube Akbar Faizal. 

Kok bisa ya Akbar Faizal (AF) sampai-sampainya "membongkar" gaji KD? 

Kalau buka-bukaan ini dianggap baik untuk rakyat, sudahkah hal itu dilakukan AF? 

Bukankah AF pernah menjadi anggota DPR RI? 

Begitu juga KD, jika saat ini apa yang dikatakannya itu akhirnya dipuji-puji orang, sebagai wakil rakyat 

KD juga beberapa waktu lalu sempat jalan-jalan ke luar negeri. Dan, saat itu, tak sedikit juga netizen mem-bully mantan istri Anang Hermansyah ini yang plesiran di tengah pandemi.

Partainya pun saat itu, meminta semua kader untuk melakukan sosialisasi dan edukasi virus corona kepada masyarakat, bukan berwisata.

"Kita tidak tahu (Krisdayanti keluar negeri). Sudah ada instruksi agar semua kader aktif untuk sosialisasikan dan mengedukasi kepada warga tentang pencegahan virus corona," kata Djarot ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
 


Bagaimana rakyat dibuat tidak terhenyak atau terkaget-kaget, mendengar KD yang sebegitu lantangnya membongkar gajinya di kursi DPR RI yang dinilai fantastis tersebut. 

Lebih-lebih lagi, di tengah situasi bangsa yang tengah terpuruk akibat pandemi Covid-19 ini.

Ya, apa yang diungkap KD itu baik dan benar, tanda keterbukaan anggota dewan, tapi bukan di waktu yang tepat.

Sangat miris rasanya, mendengar bongkar-bongkar gaji yang cukup fantastis tersebut di tengah kondisi saat ini. Rakyat kesulitan, dan beban keuangan negara pun begitu memperihatinkan.

Meskipun demikian, apa yang dilakukan KD banyak mendapat pujian, ya tentu saja bukan dari partai pengusungnya. Misalnya, pujian datang dari mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Seperti dilansir Suara.com, Fahri Hamzah memuji sikap Krisdayanti yang mau jujur membongkar gaji sebagai Anggota DPR RI. 

Fahri menyampaikan pujiannya itu saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Rabu (22/9/2021).

Coba deh, buka-bukaan gaji dan tunjangan itu dilakukan anggota dewan sejak dulu.

Bayangkan saja, di tengah pandemi saat ini, apa sih kerja atau prestasi anggota DPR yang layak diacungi jempol?

Bukankah, justru di masa pandemi ini, banyak pembatasan di mana-mana, ya termasuk juga wakil rakyat. 

Dengan kata lain, dengan berkurangnya kerja  wakil rakyat, gaji dan tunjangannya pun sebaiknya ikut dikurangi. Ya, ikut merasakan kesulitan rakyat.

Belum juga hilang dari ingatan publik mengenai cerita KD, kini rakyat kembali dibuat kaget. 

Salah satu kader terbaik Gokar, Aziz Syamsudin digelandang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Kompas.com, Azis ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi pengurusan perkara di Lampung Tengah. 

Azis diduga menyuap bekas penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin ditahan. (KOMPAS.com/ KRISTIANTO PURNOMO)
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin ditahan. (KOMPAS.com/ KRISTIANTO PURNOMO)
Kok bisa ya, orang sekelas Aziz Syamsudin yang berpengalaman di politik, bahkan juga mengenyam pendidikan di bidang hukum bisa-bisanya tersandung kasus suap? 

Apa Aziz tidak pernah menyadari bahwa dirinya bisa diseret KPK? 

Apa dia tidak pernah menyaksikan rekan-rekannya di dalam satu partai pun tak sedikit yang jadi penghuni rutan KPK? Duh!

Apa sih kurangnya anggota DPR? Sudah mendapat gelar terhormat sebagai wakil rakyat, digaji dan tunjangan yang begitu melimpah, masih saja bermain api.

Dari cerita dua wakil rakyat di atas, baik KD maupun Aziz, penulis menjadi risih jika harus mengucapkan anggota DPR itu sebagai wakil rakyat. 

Bagaimana tidak? 

Rakyat saat ini lagi kesulitan, sedangkan wakilnya tak sedikitpun perilakunya bisa menenangkan kegelisahan rakyat.

Mengapa ya?

Sepertinya, Presiden Joko Widodo atau siapa pun nanti penggantinya, harus bisa menyiapkan aturan yang bisa membuat marwah anggota DPR itu lebih terhormat. 

Benar-benar menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya.

Apa yang terjadi saat ini, penulis menganggap anggota DPR zaman sekarang ini merasa apa yang diraihnya adalah karena perjuangan dirinya sendiri, pengorbannya sendiri, dan karena uangnya sendiri.

Bahkan, untuk bisa duduk di Senayan, tak sedikit mereka harus utang sana-sini, dan sepertinya tidak memandang rakyat pemilih sebagai tuan yang diwakilinya. 

Rakyat, sepertinya hanya sebagai objek yang diwajibkan memilihnya. 

Mereka tentu saja menginginkan mayoritas rakyat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum, bukan karena untuk menghidupkan demokrasi perwakilan. Tapi, sepertinya rakyat hanya dijadikan kendaraan yang mengantarkan si anggota ke DPR itu ke Senayan.

Kalau sudah duduk, sepertinya tidak ada lagi yang perlu dibayar kepada rakyat.

Bagaimana pendapat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun