Terkadang, karena saking happy-nya atau tuntutan pekerjaan yang harus segera diselesaikan, tak sedikit karyawan menunjukkan keahlian lainnya yang bukan menjadi bidang pekerjaanya di perusahaan. Misalnya, seorang desainer grafis (DG) di salah satu perusahaan media, yang selain mampu menyajikan desain yang apik, ternyata ada keahlian lain yang juga menonjol, misalnya fotografi.
Dalam keseharian di kantor, DG ini memang tidak sekali-kali memegang kamera, apalagi menggunakannya untuk mengambil gambar yang dibutuhkan medianya, karena semuanya sudah dilakukan fotografer.
Namun, ada satu waktu, DG ini benar-benar tengah membutuhkan foto atau gambar untuk desain majalah yang tengah dibuatnya. Kebetulan, fotografer yang biasa membantunya tidak masuk kerja.Â
Nah, karena terjepit oleh waktu deadline, membuat DG ini mau tak mau terpaksa memotret sendiri objek untuk desainnya.Â
Karena tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan, DG ini pun melakuan pekerjaan memotret yang memang bukan menjadi jobdesk-nya. Â
Tentu saja, apa yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang didasari keikhlasan, dan bukan karena keterpaksaan.Â
Selain kasus desainer grafis, ada juga pengalaman dari seorang office boy (OB), yang dalam pekerjaan sehari-harinya, ternyata sesekali pernah membantu memperbaiki komputer yang mati mend a dak milik salah seorang karyawan, dan kebetulan jika harus mendatangkan teknisi membutuh waktu yang tidak sebentar.Â
Nah, dari kemampuan OB ini, tidak menutup kemungkinan pihak perusahaan akan menaikkan posisinya yang sebelumnya sebagai OB dari sebuah biro jasa penyalur tenaga kerja, menjadi karyawan perusahaan tersebut, lebih-lebih jika perusahaan tersebut memang benar-benar membutuhkan tenaga teknisi.Â
Apalagi, ternyata jika OB ini kebetulan adalah mahasiswa jurusan komputer yang selain kuliah, dirinya juga menyambi bekerja sebagai OB untuk membiayai kuliahnya.
Tentu saja, bak mendapat durian runtuh bagi OB ini.Â
Kuncinya, bekerjalah dengan ikhlas. Apa pun yang dilakukan secara ikhlas, tentu ada imbalannya, dan itu nilainya bisa melebihi dari apa yang kita bayangkan. Lebih-lebih di masa pandemi saat ini, dimana banyak terjadi pemutusan hubungan kerja.
Penulis selalu teringat kata-kata mendiang Pak JO (Jacob Oetama), pendiri Kelompok Kompas Gramedia (KKG), yang salah satu dimilikinya adalah Kompas.com atau Kompasiana ini. Beliau selalu mengingatkan karyawan-karyawannya bahwa bekerja itu adalah ibadah.Â
Dan, bekerja itu memang bagian dari ibadah, karena dengan bekerja kita akan mendapat penghasilan untuk menafkahi keluarga, dan itu adalah perintah agama.Â
Jadi, jika kita bekerja dengan baik, berdedikasi, dan mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki maka kita pun akhirnya tidak hanya mendapatkan penghasilan dari perusahaan, melainkan Tuhan pun akan memberi kebaikan kepada kita. Itu artinya keberkahan.
Jadi, bekerjalah dengan tulus, maka hasilnya akan baik juga untuk kita.Â
Jangan terlalu banyak menuntut ini dan itu, semuanya akan datang pada waktunya. Bersabarlah.
Bekerjalah dengan penuh dedikasi. Ayo, semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H