Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Asal Suntik sebelum Masyarakat Paham!

1 Februari 2021   14:55 Diperbarui: 1 Februari 2021   20:05 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presden Joko Widodo (Jokowi) Divaksin / Foto: Kompas.com

Tepat di hari Rabu tanggal 13 Januari 2021 lalu, program vaksinasi Covid-19 dimulai. Suntikan pertama ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang prosesnya disiarkan secara langsung, sehingga masyarakat pun bisa mengetahui, dan selanjutnya diharapkan siap juga untuk mendapat gilirannya divaksin. 

Apakah semudah itu masyarakat percaya? Tentu saja tidak. Masyarakat perlu terus diedukasi mengenai manfaat vaksin ini di mana obat Covid-19 itu belum bisa ditemukan. 

Terlebih lagi, berita-berita hoaks mengenai vaksin ini pun ikut membuat masyarakat semakin khawatir. Oleh karena itu, para petugas kesehatan perlu terus menginformasikan sejelas-jelasnya dengan bahasa yang juga mudah dipahami awam mengenai manfaat dari vakin ini, dan juga perlu dijelaskan efek apa yang menyertainya.

Masyarakat juga perlu diejelaskan bahwa sebelum vaksinasi dilakukan, ada beberapa hal yang akan dilakuakn petugas.  Selain pemeriksa suhu tubuh dan tekanan darah, pasien pun perlu menjawab secara jujur beberapa pertanyaan seputar riwayat kesehatan pasien. 

Misalnya, apakah sebelumya pernah terpapar Covid-19 atau belum. Jika pernah, vaksinasi tidak akan dilakukan. Begitu pula vaskinasi tidak akan dilakukan bagi pasien yang mengidap penyakit tertentu, yang semuanya perlu dijelaskan sebelum jarum suntik menempel di tubuh Anda.

Selain itu, masyarakat juga harus diberi pengertian bahwa vaksin akan efektif jika sudah dilakukan sebanyak dua kali, seperti  vaksin produksi Sinovac, bekerja sama dengan PT Bio Farma. Dua dosis yang disuntikkan dalam interval 2 minggu (14 hari).

Dosis pertama tujuannya, ditujukan untuk memicu respons kekebalan awal, sedangkan dosis kedua (booster) untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya. Seperti dikatahui, antibodi tubuh akan optimal setelah 14-28 hari dari suntikan kedua dilakukan.

Nah, yang perlu tetap diingat, setelah vaksinasi, masyarakat tetap harus mematuhi 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak serta hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir. Tentu saja, hal itu perlu dilakukan agar pendemi dapat segera berakhir.

Melalui tulisan ini, izinkan penulis mencantumkan informasi terkait Covid-19 dan informasi Vaksinasi yang perlu diketahui masyarakat luas. 

Informasi dan Rujukan Utama
http://s.id/sosialisasicovid19

FB Group
http://s.id/relawancovid19

WA Group "Ayo Berkabar Corona"
http://s.id/grupabc

Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun