Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Covid-19, 'Lockdown' Nggak Perlu!

17 Maret 2020   02:32 Diperbarui: 17 Maret 2020   13:59 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Indoneisa Tidak Perlu Lockdown/Freepik.com

Bahkan, Anggota Tim Penanganan Kesiagaan COVID-19 di Rumah Sakit dr. Soebandi Jember, Angga Mardro Raharjo, meminta agar masyarakat tidak berlebihan merespons penyebaran virus corona COVID-19.

Katanya, di negara beriklim tropis seperti Indonesia, beberapa virus akan mati setelah terpapar sinar matahari langsung.

"Termasuk COVID-19 yang tidak tahan terhadap sinar matahari. Mungkin ini jawaban dari mengapa di Indonesia kasus penyebaran virus COVID-19 relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan negara Cina, Korea Selatan, apa lagi Italia," ujar Agga yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Dengan kata lain, hal terpenting bagi kita adalah bagimana membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sehat, utamanya dalam menjaga kebersihan tangan, dengan lebih sering melakukan cuci tangan setelah melakukan aktivitas luar ruangan.

Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto/Kompas.,com
Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto/Kompas.,com
Soal Lockdown, sepertinya belum akan menjadi opsi yang dipilih Pemerintah sebagai opsi pencegahan dan penghentian penyebaran virus corona. 

Opsi lockdown ini tidak diambil, karena Pemerintah melihat bukti empiris yang dialami Korsel, saat lockdown dan tidak lockdown. 

Artinya, ketika Korsel mengambil langkah lockdown, kasus Covid-19 justru tak terkendali.

'Kami belum menempatkan opsi lockdown, karena ternyata Korea Selatan sendiri setalah memutuskan lockdown kasusnya jadi tidak terkendali dan sekarang dibuka lagi (lockdown dicabut) kasusnya turun," kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto, seperti dikutip Kemkes.go.id (15/3/2020).


"Ingat, kita tidak akan menutup suatu daerah dan membiarkan daerah itu mengalami penularan sampai habis. 

Yang harus kita lakukan adalah segara mencari sumber penularan dan isolasi.

Kalo ini jadi kemungkinan lockdown, ingat diamond princess ketika di-lockdown kasus nya bertambah bahkan sampai 20%," tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun