Beberapa hari ini, publik Indonesia dikejutkan dengan pernyataan Agnez Mo (dahulu Agnez Monica) yang menyatakan dirinya tak memiliki darah Indonesia. Kontan saja, banyak netizen yang mengecamnya, bahkan sampai menuding lawan main Sahrul Gunawan dalam Sinetron 'Pernikahan Dini' itu tidak nasionalis.
Dikarenakan video wawancaranya dalam BUILD Series yang membuat kehebohan, Agnes pun mengunggah hasil wawancaranya itu melalui akun Instagram-nya yang dikutip Kompas.com (26/11/2019)Â sebagai berikut
"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusivitas budaya adalah yang saya perjuangkan. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman," tulis Agnez di akun Instagramnya @agnezmo.
"Senang rasanya ketika saya bisa membagikan sesuatu tentang asal dan negara saya,"tulis Agnez.Â
"Saya akan selalu jujur dan membuktikan pada dunia, bagaimana seorang minoritas seperti saya diberikan kesempatan untuk memiliki mimpi dan mengejar mimpi kami," tulis Agnez.
Lantas, apa yang salah jika Agnez mengatakan bahwa di dalam tubuhnya tidak ada setetes pun darah Indonesia? Bukankah dia menyatakan bahwa dia dilahirkan dari orangtua yang memiliki darah Tionghoa, Jepang, dan juga Jerman?Â
Dengan demikian, secara genetika, Agnez Mo memang tidak mewarisi darah Indonesia, seperti Minang, Melayu, Jawa, Bugis, atau lainnya.
Bukankah untuk sebagian masyarakat di Indonesia, juga ada yang tetap mempertahankan darah leluhurnya, karena hanya menikahi sesama ras?Misalnya, mereka yang mengakui berdarah Tionghoa atau juga Timur Tengah, toh kebanyakan dari mereka hanya menikah dengan sesama keturunan Tionghoa atau Timur Tengah. Artinya, secara genetika, di dalam tubuh mereka tidak mengalir darah Indonesia.
Meskipun tak memiliki darah Indonesia, Agnez Mo adalah sosok yang mencintai Indonesia, berkarya untuk Indonesia,d an mengharumkan nama Indonesia ketika dia pentas di mancanegara.
Apa yang dikatakan Agnez bisa dibilang sebagai sindiran.
Bagaimana tidak, tak sedikit orang yang mengaku berdarah Indonesia, namun perbuatan dan perilakunya justru seperti merobek-robek Indonesia itu sendiri.
Mereka memaksakan kehendaknya sendiri untuk mengubah dasar dan filosofi negara yang diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama Bangsa Indonesia pada  17 Agustus 1945 lalu. Mereka lebih mengidolakan paham yang berasal dari luar Indonesia, yang di luar sendiri, pemahaman seperti itu justru membuat negara-negara di sana semakin terkoyak-koyak.
Ada hikmah yang harus kita ambil. Entah itu Agnez Mo atau yang lain, meskipun di dalam tubuhnya tidak mengalir sedikitpun darah Indonesia, namun apa yang dilakukannya semata untuk keharuman nama Indonesia.
Siapa pun boleh mengaku tak memiliki darah Indonesia, tapi mereka semua adalah warga negara Indonesia. Kita semua memang ditakdirkan tidak bisa memilih darah bangsa mana yang ada di dalam tubuh kita. Sebagai manusia, kita semua bersaudara!
Salam dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H