Bahkan, sosok Penyandang sabuk Dan IV Inkai ini berani memberikan bukti-bukti bahwa selama ini BKS, sebutan akrab Budi Karya Sumadi tak berhasil memimpin Kementerian Perhubungan (Kemenhub).Â
Dalam evaluasi kabinet yang diselenggarakan Concern Strategic Think Tank bersama Forum Akademisi untuk Demokrasi, BKS menerima skor paling jelek (1 -2) dari skor tertinggi 10.
Seperti dilansir JakartaNews.com, Prof  Hermawan  Sulistyo atau biasa disapa "Kikiek" ini menilai BKS bukan hanya lemah di bidang tata kelola anggaran, yang dibuktikan dengan rendahnya daya serap anggaran di Satker yang ia pimpin, dan itu dianggap sebagai salah satu alasan belum maksimalnya visi Jokowi yang termaktub di dalam Nawacita Jokowi.
"Program bagus yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, gagal gara-gara Menteri Budi Karya Sumadi mementingkan kepentingan individu dengan melakukan mutasi yang ngawur," ujar Patron Concern Strategic Think Tank, Prof Hermawan "Kikiek" Sulistyo di Jakarta, hari ini (19/10).
Yang lebih parah lagi, Profesor yang S-3 dari Arizona State University ini, mendorong agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa melakukan pengusutan terhadap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Bahkan, dirinya pun siap membantu KPK dengan data-data akuratnya.
Profesor LIPI ini tak hanya menyebut beberapa proyek mercusuar di lingkungan Kemenhub, yang dianggapnya mangkrak, seperti Bandara Kertajati di Majalengka yang hingga kini masih belum sesuai harapan. Mahalnya tiket jasa angkutan penerbangan pun, yang pemberitaannya sempat viral, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegagalan BKS.
Apa pun itu, semuanya menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi. Partai politik boleh menyetorkan nama, masyarakat boleh menyatakan ketidakpuasannya, dan pengamat pun boleh memberikan prediksinya. Namun, Presiden Jokowi-lah yang akan dituntut pertanggungjawabannya.Â
Kita doakan saja, Presiden Jokowi bisa memilih dan sekaligus memilah mana putra-putra terbaik bangsa, yang tidak hanya memiliki kemampuan menjalankan visi Presiden Jokowi, tetapi juga bisa memegang teguh kepercayaan yang diberikan bangsa dan negara ini. Selamat Bekerja!
Salam dan terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H