Di luar persoalan tugas barunya dengan KPK, kita semua memang memaklumi bahwa Imam memang sudah menyelesaikan tugas mulianya di Kemenpora.
Salah satu tugas penting Imam itu yang tak mungkin bisa dilupakan, keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Pesta Olahraga terbesar di Benua Asia, yaitu Asian Games 2018 dan juga Asian Para Games 2018.Â
Memang, suksesnya Asian Games 2018, bukan semata ada ditangan Imam, namun terlalu naif juga jika kita mengabaikannya.
Hal lain yang membuat kita bangga dalam Penyelenggaraan Asian Games 2018 itu, tidak lain bahwa even itu baru kali yang kedua diadakan di Indonesia, dimana kita untuk pertama kalinya sebagai penyelenggara Asian Games pada tahun 1962.
Dari sukses sebagai penyelenggara dan sukses prestasi itu pula, auranya ikut mengerek kepercayaan insan olahraga di Tanah Air, bahwa Indonesia pun yakin bisa menyelenggarakan even olahraga terbesar di dunia, sekelas Olimpiade atau Sepakbola Piala Dunia.
Hingar bingar keberhasilan di Asian Games yang menaikkan citra Indonesia di Pentas dunia, akhirnya juga dilupakan dengan aktivitas pesta demokrasi yang dilakukan serentak untuk pemilihan anggota legislatif, DPD, juga Presiden dan Wakil Presiden.
Dengan demikian, tugas Imam Nahrawi dalam penyelenggaraan even olahraga terbesar di  Asia yang baru untuk kedua kalinya diadakan di Indonesia juga ikut dilupakan.
Sudahlah, hidup memang harus terus berjalan. Bila hari ini dan hari-hari selanjutnya, Imam Nahrawi harus menyelesaikan tugas barunya di KPK, kita doakan saja, dia bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, seperti tugasnya ikut memberikan kebanggan bagi Indonesia.
Imam Nahrawi tetaplah manusia, yang tak lepas dari salah dan juga lupa. Sebagai  sesama manusia, kita pun tak boleh melupakan jasa-jasanya di Kemenpora yang ditinggalkannya sebelum masa jabatannya berakhir.
Jangan karena nila setitik membuat rusak susu sebelanga. Dari tangan Imam Nahrawi, kita pernah dibuat bangga, dan kita juga tak boleh melupakan semua itu.