Sudahkah hukum ditegakkan di Bumi Pertiwi ini? Â Jawabnya, tentu saja sudah, tetapi belumlah sempurna. Dan, tak akan mungkin bisa menjadi sempurna, karena memang, di bumi ini tidak akan pernah ada sesuatu yang sempurna. Setiap orang punya penilaiannya masing-masing, sehingga ketika apa yang dinilainya itu belum bisa disebut ideal maka tak ada kata sempurna.
Namun, yang terpenting bagi kita, adalah bagaimana hukum bisa memberikan rasa keadilan. Sekali lagi, Â Anda jangan juga mengharapkan keadilan yang sempurna.
Bagaimana pun kata 'adil' menurut Anda, belumlah tentu adil menurut orang lain. Bahkan, misalnya menurut orang yang mungkin saja telah Anda sakiti atau rugikan.
Hukum, yang mungkin Anda terima dari sebuah sidang pengadilan, tak lain adalah keputusan yang dibuat para hakim setelah mendengarkan berbagai argumen, baik dari penuntut maupun pembelaan dari sang pengacara Anda, bahkan susana di dalam sidang tersebut pun ikut senantiasa mempengaruhi apa yang diputuskan hakim. Itu pun hasilnya bisa dikatakan masih jauh dari kata adil. Artinya, itu tidak adil, atau dengan kata yang lebih lembut lagi,kita menyebutnya belum adil.
Akan tetapi, terkadang kita harus bisa  menerimanya, atau mungkin juga kita upayakan mendapatkan keadilan itu ke jenjang yang lebih tinggi. Harapannya, tentu saja ingin mendapat keadilan, meski itu juga belum masih jauh dari kata adil
Itulah hukum yang ada di tataran manusia, setinggi-tingginya kita mencari keadilan, ya ke Mahkamah Agung. Itu pun, masih saja belum bisa memuaskan apa yang kita inginkan.
Ketika kita menyadari bahwa kita hidup di dunia yang penuh dengan ketidaksempurnaan, alangkah bijaknya jika kita pun jangan mengharapkan segalanya secara sempurna.Â
Kesempurnaan yang kita terima di dunia ini, hanya sebagian kecil saja yang diberikan Tuhan kepada makhluknya. Namun, kita terkadang merasa segalanya kurang. Itulah salah satu bentuk, yang menunjukkan bahwa kita tidak pandai bersyukur.
Kita ini sebagai manusia memang tak pandai mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita. Sebagai manusia, kita ini makhluk-Nya yang masih lebih sempurna dari makhluk-makhluk lainnya. Namun, keangkuhan kita itulah yang menutupi nurani yang ada di dalam jiwa ini.
Hal yang sering kita lupakan adalah menerima segalanya sebagai sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Karena, apapun yang terjadi di bumi ini, tak ada sesuatu pun akan terjadi, kecuali karena kehendak-Nya! Janganlah meminta segalanya melebihi yang telah diberikan Tuhan kepada makhluknya di bumi ini.Â
Begitu juga soal keadilan. Hukum yang berlaku di dunia ini, memang tidak akan bisa memenuhi rasa keadilan yang kita miliki secara sempurna. Keadilan yang sempurna itu, baru bisa kita temukan setelah berakhirnya kehidupan kita di dunia ini.Â
Oleh karena itu, gunakanlah hidup yang sesaat di dunia ini untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT), berbuat baiklah kepada semua makhluk-Nya, karena itulah bekal bagi kita untuk mendapatkan keadilan yang sempurna.
Salam dan terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H