"Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah" (Madarijus Salikin, 2/244).
Lawan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang ia dapatkan adalah dari Allah Ta'ala.Â
Kitab Suci Al-Quran pun berbicara mengenai syukur dan juga kufur, yang terjemahannya sebagai berikut:
''Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.'' (QS Ibrahim [14]: 7).
Begitulah sedikitnya mengenai rasa syukur yang patut kita renungkan, karena manusia begitu mudahnya melupakan nikmat yang telah dirasakannya.
Seperti diketahui, memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya pada 17 April 2019 mendatang alias golput sangatlah merugikan. Hal ini seperti yang dikatakan Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud Md.
"Hindari golput karena akan merugikan kita. Yang akan terpilih dari calon-calon itu tetap akan mengikat kita. Jangan berpikir sekali-sekali tidak memilih, karena milih atau tidak milih pemilu akan tetap jalan. Yang tidak memilih akan tetap terikat secara hukum kepada yang milih. Milih atau tidak milih tetap tunduk kepada yang menang.
salam dan terima kasih!
Sumber:
1. Muslim.or.id (25/05/2017): "Jadilah Hamba Allah yang Bersyukur"