Salah satunya, sudah terbukti efektif, yaitu aktivitas Jokowi dan sang cucu Jan Ethes. Aktivitas kakek dan cucu itu, ternyata dianggap memiliki daya magnet bagi Jokowi, sehingga menimbulkan tudingan miring dari politisi PKS Hidayat Nurwahid. Dan, sepertinya, politisi PKS itu meyakini bahwa Jan Ethes ikut mendongkrak elektabilitas Jokowi di mata pendukungnya.
Jika dipikir-pikir, apa sih kemampuan dari cucu pertama Jokowi yang belum genap tiga tahun itu. Namun, itulah politik, terkadang kelucuan Jan Ethes ikut menarik simpati orang lain, dan itu akhirnya hal itu diwujudkan dalam pilihan politik.
Begitu pula aktivitas Kaesang dan Gibran Rakabuming Raka. Keseharian dari kedua putra Jokowi itu kerap menjadi konsumsi media, dan tentu saja itu semua merupakan bentuk kampanye yang efektif bagi Jokowi, khususnya bagi kaum milenial.
Jika dilihat dari dekat, ketiga anak Presiden Jokowi, termasuk kedua mantunya mempunyai profesi yang jauh berbeda dengan sang bapak.Â
Misalnya, Gibran dan Kaesang lebih memilih untuk menggeluti dunia bisnis ketimbang harus mengikuti jejak bapaknya dalam politik. Meskipun begitu, dunia bisnis yang digelutinya juga berbeda dari bisnis yang dirintis Jokowi, yaitu industri mebel.
Keharmonisan Jokowi bersama keluarga yang kerap tampil bersama dan menjadi santapan media, merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat.Â
Kedekatan Jokowi dengan keluarganya punya nilai yang begitu tinggi, apalagi bagi masyarakat kita yang masih menjunjung adat-istiadat ketimuran. Inilah gambaran keluarga harmonis, yang justru tidak dimiliki Prabowo Subianto.
Bagaimanapun keluarga adalah lingkup terkecil dari sebuah bangsa dan  negara, bahkan peradaban dunia.Â
Karena itu, saya dan juga mungkin Anda akan sepakat, bahwa Jokowi punya nilai lebih dalam hal memimpin keluarga, selain apa-apa yang telah dilakukan untuk bangsa ini! Â
Salam dan merdeka!