Prabowo juga selalu menihilkan kemajuan pembangunan yang selama ini dilakukan Jokowi-JK, dimana membangun Indonesia dari pinggiran.
Jika mengambil pendapat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di mata Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri.
Ditinjau dari komunikasi politik, pidato Prabowo yang menihilkan prestasi atau capaian Pemerintahan Jokowi-JK, bisa jadi akan mengurangi elektoral Prabowo-Sandi, tidak hanya di Jawa dan Sulawesi.
"Masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebijakan Pak Jokowi-JK, kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-teleprompter tersebut," tambah Hasto Kristiyanto.
Jika masyarakat kesulitan menyebutkan apa-apa prestasi Prabowo untuk pembangunan bangsa dan negara ini, tentu saja itu hal yang wajar karena Prabowo belum memiliki pengalaman menjadi Presiden.
Namun, jika Prabowo tak mengakui satu pun hasil pembangunan yang dilakukan Jokowi, kita harus balik bertanya kepada dirinya, kemanakah mata dan hati yang dikaruniai Allah SWT kepada Prabowo selama ini?
***
sumber: PEPNEWS.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H