Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Syok dengan Kebohongan Ratna Sarumpaet, Ternyata Sandiaga Uno Juga Menyukainya!

13 Januari 2019   16:15 Diperbarui: 13 Januari 2019   16:30 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa dipungkiri, di dalam kehidupan di masyarakat sehari-hari,  kita masih saja menemukan orang-orang yang memandang politik dengan cara pandang negatif. Entah itu menilai bahwa politik penuh dengan kemunafikan atau kebohongan.

Inilah  yang mungkin menjadi alasan sedikitnya orang terjun ke politik. Bahkan, ada salah satu teman saya, benar-benar tak mau menerima order pekerjaan bila itu menyangkut politik, semisal order membuat alat peraga kampanye. Buat dirinya, meski dibayar mahal sekalipun, dirinya enggan menerima uang dari pekerjaan tersebut. Sikap skeptis masyarakat terhadap politik, seharusnya tak perlu berlebihan. Namun, itulah kenyataannya.

Bagaimana pun, tak semua politikus bekerja dalam ranah kotor. Politik tetap mempunyai etika. Bahkan, jika kita menilik arti dasar dari politik yang politikos (Yunani), politik itu dilakukan dan ditujukan kepada rakyat.

Artinya, yang mempunyai peran dalam politik adalah rakyat. Secara sederhana,  tujuan politik adalah bagaimana kita  bisa mensejahterakan rakyat. Keputusan-keputusan yang diambil di lembaga politik, semuanya untuk kesejahteraan rakyat.

Namun, pandangan positif akan politik dengan mudahnya  akan hilang  jika kita melihat cara dan gelagat politisi-politisi yang  ternyata begitu gemar mengumbar kebohongan. Apa yang dikatakannya berbeda dengan apa yang dilakukan. Beda kata dan perbuatan.

Jika kita tengok ke belakang, di laman Kompas.com (04/10/2018), ada judul yang begitu  menggelitik, yaitu  "Sandiaga Uno Mengaku Syok Ratna Sarumpaet Berbohong". Dari laman web itu, kita membacanya bahwa calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku syok ketika aktivis perempuan Ratna Sarumpaet mengatakan tidak pernah dikeroyok oleh sejumlah orang, melainkan menjalani operasi bedah plastik. Sandi tidak menyangka Ratna telah berbohong.

"Saya syok dan saya kan sama Bu Ratna ini udah berkali-kali saya sama-sama di satu kubu. Saya kenali beliau sebagai sosok yang memiliki integritas yang tidak perlu kita ragukan lagi tapi kemarin itu pupus kepercayaan saya," kata Sandiaga di dalam  berita itu.

Kendati demikian, Sandi mengapresiasi kejujuran Ratna yang sudah disampaikan ke seluruh pihak. Ratna, kata dia, tak membiarkan kisruh kabar pengeroyokannya berlarut-larut.

Dari pemberitaan itu, kita seakan mengira bahwa Sandi adalah orang yang jujur dan berintegritas, yang tak mungkin berbohong. Sekali pun berbohong untuk merebut simpati publik agar bisa memenangkan Pilpres 2019.

Setelah mendapati kenyataan bahwa Ratna Sarumpaet telah berbohong, Sandi pun berjanji bahwa dirinya  bersama Prabowo Subianto dan Badan Pemenangan Nasional akan memperbaiki diri untuk memastikan tim selalu menyampaikan hal-hal yang jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun