Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Sang Ayah, Loyalitas Ara pada PDIP Tak Lagi Diragukan!

11 Januari 2019   11:24 Diperbarui: 11 Januari 2019   12:28 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah sosok Ara, kader muda PDI Perjuangan yang digodok begitu keras. Semua itu bukanlah hal baru bagi Ara. Semasa di bangku kuliah, ia pun sudah aktif dalam gerakan kemahasiswaan, Ara lantas meneruskannya dengan menjadi kader PDI P th 1999.

Joowi dan Ara/ GarudaOnline.co
Joowi dan Ara/ GarudaOnline.co
Meskipun begitu, kalau mau dibilang, Ara sudah bergulat dalam politik sejak di dalam kandungan ibunya. Hal ini karena darah yg mengalir deras di dalam tubuhnya adalah darah seorang Sabam Sirait, politisi senior PDIP.

Karena itu, seperti juga Sabam Sirait, Kesetiaan dan loyalitasnya Ara pada partai yang membesarkannya tak bisa diragukan.

Jika mengikuti gelora mudanya, bisa saja Bang Ara ini lompat pagar dan menerima tawaran bergabung dengan partai lain.

Namun, itu tidak dilakukannya. Sebagai kader, Ara akan selalu menghormat apa yang menjadi keputusan DPP.

"Saya ikhlas dan saya tetap konsisten dan loyal pada ideologi partai dan perjuangan PDI Perjuangan dan mendukung pemerintahan," kata Ara.

Karena bagi Ara, loyalitas kepada partai itu berarti bukan segalanya sesuai dengan keinginan kita, tapi sebagai kader kita yang patut menyesuaikan dan melaksanakan apapun keinginan partai.

Bagaimana menurut Anda?

***

sumber: PEPNEWS.COM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun