Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.Â
Dalam buku Total Bung Karno, disebutkan pidatonya di forum dunia tersebut, Bung karno tak lupa mengutip AlQuran, khususnya ayat-ayat kebangsaan. Pasca pidato Bung Karno itu, banyak pemimpin negara Islam atau negara yang berasaskan Islam, termasuk Arab Saudi merasa kecolongan. Mengapa?
Sebab, sebelumnya tak pernah satu negara pun yang mengutip ayat suci AlQuran dalam pidatonya. Hanya Bung Karno, Presiden Republik Indonesia yang melakukan itu. Karena pidato berjudul To Build the World Anew, Membangun tatanan Dunia yang Baru, Bung Karno dinobatkan sebagai Pahlawan Islam Asia-Afrika.
Penobatan itu dilakukan pada pertemuan para pemimpin negara Asia Afrika d Kairo Mesir, yang kemudian melahirkan Gerakan Non Blok, tahun 1961.
Itulah segelintir bukti ketaatan Bung Karno terhadap agamanya Islam. Bagaimana mungkin seorang Bung Karno yang muslim taat ini dikatakan dekat dengan komunis atau bahkan komunis.
Bahkan bukan hanya Bung Karno yang diserang sebagai komunis, salah satu kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia, juga tak luput dari serangan yang sama, dimana Jokowi dianggap antek komunis. Padahal, ketika PKI dibubarkan saja, saat itu Jokowi masih balita.
Dengan kata lain, seandainya masih ada yang mengaitkan antara PDI Perjuangan dengan komunis, bisa jadi itulah kekuatan yang memang tak menghendaki cita-cita Bung Bung Karno yang mengangkat harkat dan martabat bangsanya kembali bergelora.
Merdeka!
***
Sumber :Â PEPNEWS.com