Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDI Perjuangan, Soekarno, dan Islam

6 Januari 2019   18:05 Diperbarui: 6 Januari 2019   18:18 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 

Dalam buku Total Bung Karno, disebutkan pidatonya di forum dunia tersebut, Bung karno tak lupa mengutip AlQuran, khususnya ayat-ayat kebangsaan. Pasca pidato Bung Karno itu, banyak pemimpin negara Islam atau negara yang berasaskan Islam, termasuk Arab Saudi merasa kecolongan. Mengapa?

Sebab, sebelumnya tak pernah satu negara pun yang mengutip ayat suci AlQuran dalam pidatonya. Hanya Bung Karno, Presiden Republik Indonesia yang melakukan itu. Karena pidato berjudul To Build the World Anew, Membangun tatanan Dunia yang Baru, Bung Karno dinobatkan sebagai Pahlawan Islam Asia-Afrika.

Penobatan itu dilakukan pada pertemuan para pemimpin negara Asia Afrika d Kairo Mesir, yang kemudian melahirkan Gerakan Non Blok, tahun 1961.

Itulah segelintir bukti ketaatan Bung Karno terhadap agamanya Islam. Bagaimana mungkin seorang Bung Karno yang muslim taat ini dikatakan dekat dengan komunis atau bahkan komunis.

Bahkan bukan hanya Bung Karno yang diserang sebagai komunis, salah satu kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia, juga tak luput dari serangan yang sama, dimana Jokowi dianggap antek komunis. Padahal, ketika PKI dibubarkan saja, saat itu Jokowi masih balita.

Dengan kata lain, seandainya masih ada yang mengaitkan antara PDI Perjuangan dengan komunis, bisa jadi itulah kekuatan yang memang tak menghendaki cita-cita Bung Bung Karno yang mengangkat harkat dan martabat bangsanya kembali bergelora.

Merdeka!

***

Sumber : PEPNEWS.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun