Mohon tunggu...
syakira prajasa
syakira prajasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca, menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mangangkat Kearifan Lokal: Inovasi Baru E-Katalog Tenun oleh Mahasiswa KKN UNRAM Desa Pringgasela

1 Agustus 2024   10:15 Diperbarui: 1 Agustus 2024   10:24 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pringgasela, 1 Agustus 2024 - Dalam upaya melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Mataram (UNRAM) yang ditempatkan di Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, telah memperkenalkan inovasi terbaru berupa e-katalog tenun. Proyek ini adalah hasil dari kolaborasi antara mahasiswa dan pengrajin tenun lokal yang berfokus pada pelestarian budaya sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat setempat.  

Desa Pringgasela dikenal luas sebagai sentra kerajinan tenun ikat dengan motif-motif tradisional yang khas dan kaya makna dengan berbagai macam warna baik itu sintetis maupun alami, yang sudah menjadi warisan budaya turun-temurun hingga saat ini. Tenun Pringgasela ini juga tidak hanya menjadi simbol identitas budaya lokal tetapi juga menjadi daya tarik pariwisata yang signifikan di kancah nasional maupun internasional. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, tantangan baru muncul dalam bentuk persaingan dengan produk-produk modern dan komersial. Melihat tantangan ini, mahasiswa KKN UNRAM merancang e-katalog sebagai solusi inovatif yang menggabungkan teknologi digital dengan tradisi budaya.

E-katalog yang dikembangkan ini menyajikan berbagai informasi komprehensif tentang produk tenun, mulai dari deskripsi detail setiap kain, motif, dan warna, hingga cerita di balik proses pembuatan yang sarat dengan nilai-nilai budaya. Tidak hanya itu, katalog ini juga dilengkapi dengan informasi harga dan kontak langsung dengan pengrajin, sehingga mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memperluas pasar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga internasional. 

Adapun jenis-jenis tenun yang ada di desa Pringgasela ini sangat beragam seperti Ragi Sundawa, Ragi Sarimenanti,Ragi Skurdi Dodot Ijo, Ragi Bayana, Songket Osap, dan Sundawa. Selain Kain terdapat juga olahan dari kain tenun seperti tas, outer baju, gelang, topi dan lain sebagainya.

arman_motho
arman_motho
Menurut Ketua Tim KKN UNRAM (Habil Haq), pembuatan e-katalog ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberdayakan pengrajin lokal agar lebih mandiri dan mampu bersaing di pasar global. "Dengan e-katalog ini, kami berharap dapat memfasilitasi pengrajin tenun di Pringgasela untuk lebih mudah menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, proyek ini juga memberikan pelatihan dasar mengenai penggunaan teknologi digital dan pemasaran online kepada para pengrajin," ujarnya.

Proyek ini juga melibatkan pelatihan digital kepada para pengrajin tenun, agar mereka dapat secara mandiri mengupdate katalog dan memperluas jaringan pemasaran mereka. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan memperkuat identitas budaya Desa Pringgasela. Pendiri ArtShop Sundawa Pringgasela (Supiadi) menyatakan, "Kami sangat mengapresiasi kerja keras dan kreativitas mahasiswa KKN UNRAM. E-katalog ini tidak hanya membantu dalam pemasaran produk tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang warisan budaya kami."

Inisiatif ini tidak hanya berhenti pada pembuatan katalog. Mahasiswa KKN juga berencana untuk mengadakan workshop dan pelatihan lanjutan untuk pengrajin, khususnya dalam bidang manajemen usaha, branding, dan pemasaran digital. Dengan demikian, diharapkan para pengrajin dapat secara berkelanjutan mengelola bisnis mereka dan lebih proaktif dalam memperluas jaringan pemasaran.

proyek e-katalog tenun ini menjadi contoh nyata bagaimana perpaduan antara inovasi teknologi dan pelestarian budaya dapat berjalan seiringan. Ini bukan hanya tentang meningkatkan penjualan produk, tetapi juga tentang menjaga dan menghargai warisan budaya yang menjadi identitas masyarakat setempat. Melalui langkah-langkah ini, Desa Pringgasela diharapkan dapat terus berkembang menjadi pusat kebudayaan yang terkenal, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal.

 

PENULIS

Syakira Mala Prajasa (Ilmu Hukum)

Baiq Ilil Yuhinis (Pend. Bahasa Inggris)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun