Mohon tunggu...
Syakira
Syakira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang pelajar mandiri dan optimis serta ceria

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pabrik Rokok terhadap Ekonomi Kudus

18 September 2024   13:16 Diperbarui: 18 September 2024   13:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan kota Kudus semakin hari kian berkembang. Dengan dukungan industri rokok menjadikan potensi perkembangan ekonomi yang terjadi kian melejit. Berawal dari seorang warga bernama Nitisemito yang memasarkan rokok kretek miliknya yang diberi nama Bal Tiga mulai dari industry rumahan hingga sekarang terkenal dan dikembangkan menjadi industry pabrikan yang mampu menyentuh pasar internasional. Hampir seluruh warga kudus bermatapenaharian sebagai buruh pabrik rokok ini dan mengandalkan kehidupannya pada industry ini. Banyak juga ketimpangan seperti yang terjadi di Desa Lau dimana buruh rata rata adalah perempuan sedangkan laki laki bekerja menjadi kuli bangunan. Ketimpangan ini membuat perempuan kudus kurang memperhatikan tentang Pendidikan, pemikiran masyarakat kudus belum maju dan sangat kuno dengan mengganggap bahwa bekerja di industri pabrik rokok tak perlu ijazah tinggi serta keterampilan khusus. Hingga saat ini masih banyak kemiskinan yang marak terjadi dan juga perceraian dimana mana dengan alasan faktor ekonomi karena adanya ketimpangan pekerjaan perempuan yang memiliki gaji tetap disbanding laki laki. Terlebih adanya perubahan kebijakan yang dilakukan pabrik rokok dengan membagi system gaji menjadi dua yaitu borongan dan harian yang sudah jelas jika mendapat gaji borongan tidak mampu memenuhi kehidupan sehari hari. Gaji borongan dibayarkan seluruhnya setelah mencapai target dan mereka hanya bekerja 3-4 kali dalam seminggu dan setiap bulannya tidak mampu mencapai UMR. 

Sumber: Tribun.com
Sumber: Tribun.com

Peralihan sektor dan lahan pertanian yang ada di kota kudus pun kian marak dilakukan. Mulai dari tahun 1998 hingga 2010 banyak sawah dan perkebunan warga dibeli oleh para pendiri industry rokok untuk pembangunan pabrik gudang untuk mendukung perkembangan industry rokok miliknya. Akibatnya banyak tempat irigasi dan tempat resapan air tertutup dan menyebabkan sering terjadinya banjir di Kawasan dataran yang lebih rendah seperti yang terjadi di kecamatan Undaan.

Sumber: Kompas Regional.com
Sumber: Kompas Regional.com

Tak hanya dampak buruk namun adanya industri pabrik rokok ini juga menyejahterakan kota Kudus. Tak sedikit pembangunan yang dilakukan para pendiri pabrik secara cuma cuma sebagai bentuk hadiah kepada kta kudus. Sumbangasih cukai juga dilakukan pabrik pabrik rokok kudus dan diberikan kepada negara sebagai penambah devisa. Selain itu industri kretek juga mempekerjakan lebih dari 80 ribu penduduk kota Kudus dan menjamin kesejahteraan para karyawan. Namun tak banyak juga masyarakat yang masih tetap memilih menjadi pengangguran karena terlalu memilih pekerjaan. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa data peneliti. Bahkan HRD PT Djarum Yohanes Arianto sendiri menyebutkan bahwa PT masih kesulitan mencari karyawan sekarang karena banyak warga kudus yang memilih bekerja diluar Kudus.

Sumber: isknews.om
Sumber: isknews.om

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun