Partisipasi aktif peserta didik rendah dalam pembelajaran menyusun proposal usaha (business plan) Bisnis Model Canvas (BMC) karena penyampaian materi dan model pembelajaran yang kurang menarik. Oleh karena itu penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif sehingga tujuan dari pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini pembelajaran inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran yang variatif (tidak hanya metode ceramah) dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran menyusun proposal usaha (business plan) Bisnis Model canvas (BMC) dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dengan strategi pendekatan saintifik dan TPACK sedangkan canva dan wordwall sebagai media pembelajaran.
Tantangan yang di hadapi dalam pembelajaran: Pengunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, penggunaan model dan metode yang tepat sesuai dengan materi yang akan dipelajari, keterbatasan waktu yang dimiliki guru dalam mempersiapkan rencana pembelajaran yang inovatif dan juga kreatif, masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam dikusi  dan masih ada peserta didik yang kurang percaya diri dalam malakukan persentasi, peserta didik belum terbiasa memecahkan masalah kontekstual dan belum terbiasa menganalisis informasi dalam berbagai bentuk; data maupun teks.
Aksi atau langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan: Â Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi perseta didik, mengunakan metode dan model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan materi, penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, menyajikan materi melalui video dan powerpoint berbasis canva yang menyenangkan dan menarik bagi paserta didik, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan sintak model pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam Modul Ajar.
Stategi untuk menghadapi tantangan : Memilih untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menurut Sudarman (2005:69) Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah materi pelajaran. Sedangkan untuk metodenya berupa ceramah variasi, student center, diskusi kelompok dan tanya jawab. Memilih pendekatan saintifik dan TPACK. Dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oleh guru dalam model ajar.
Proses untuk menghadapi tantangan: Memahami sintaks model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, materi yang akan dipelajari oleh peserta didik, mencari bahan ajar yang relevan dengan materi, merancang kegiatan pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, membimbing siswa selama proses pembelajaran dan menyelesaikan LKPD baik secara individu maupun kelompok.
Sumber daya atau materi: Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, guru, waka kurikulum, waka sarana prasarana dan rekan sejawat, buku penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan  kelas XI, sumber belajar yang relevan, internet, laptop dan proyektor.
Berdasarkan hasil pembelajaran yang saya lakukan dikelas dengan mengunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik dan TPACK diperoleh dampak antara lain keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan, peserta didik lebih bersemangat, merasa senang, lebih percaya diri selama kegiatan diskusi terlihat dari hasil pembelajaran, dan hasil penilaian 100% siswa tuntas diatas KKTP.
