Mohon tunggu...
Syakilla EkaPutri
Syakilla EkaPutri Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Industri Pariwisata UPI Kampus Sumedang

Halo, selamat membaca^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Daya Beli Masyarakat: Tantangan Terkini bagi Pariwisata Indonesia di Tahun 2024

14 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   20:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/a-woman-is-handing-something-to-a-boy-in-a-store-HGfYVcv97E4

Sektor pariwisata menunjukan pemulihan yang cukup signifikan. Hal tersebut menunjukannya

peningkatan presentase menjadi 90%. Tantangan daya beli masyarakat terhadap pariwisata dapat

melibatkan kenaikan biaya perjalanan, akomodasi, dan kebutuhan lainnya yang terkait dengan

liburan. Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang memukau, menghadapi tantangan serius dalam

mengembangkan sektor pariwisatanya di tahun 2024. Salah satu hambatan utama yang perlu diatasi

adalah tantangan daya beli masyarakat, yang memainkan peran sentral dalam menentukan

keberlanjutan pertumbuhan industri pariwisata. Faktor seperti inflasi, fluktuasi nilai tukar mata uang,

atau kondisi ekonomi yang kurang stabil dapat memberikan tekanan tambahan pada daya beli

masyarakat, membuat mereka lebih berhati-hati dalam pengeluaran untuk perjalanan dan

pariwisata. Selain itu, adanya situasi krisis ekonomi global atau nasional juga dapat mempengaruhi

keputusan wisatawan untuk mengurangi atau menghindari pengeluaran pariwisata.

Pariwisata Indonesia menghadapi tantangan besar di tahun 2024 yang perlu mendapatkan perhatian

serius: penurunan daya beli masyarakat. Fenomena ini bukan hanya mempengaruhi ekonomi secara

umum, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada industri pariwisata.

Dampak Penurunan Daya Beli, Penurunan daya beli masyarakat dapat menjadi pemicu utama

turunnya jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang berkunjung ke destinasi

pariwisata di Indonesia. Hal ini bukan hanya berkaitan dengan frekuensi perjalanan, tetapi juga

dengan pengeluaran selama liburan. Para pelaku industri pariwisata, mulai dari hotel, restoran, agen

perjalanan, hingga pedagang lokal di destinasi wisata, akan merasakan dampaknya secara langsung.

Penurunan pendapatan mereka bisa menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bisnis.

Tantangan yang terkini terdapat beberapa pengertian penafsiran yang dapat diketahui yaitu:

1. Inflasi dan Dampaknya Terhadap Biaya Wisata

Inflasi yang terjadi dapat mengakibatkan kenaikan biaya hidup, termasuk biaya wisata. Ini dapat

menjadi penghambat bagi masyarakat yang berupaya mengejar pengeluaran sehari-hari,

mempengaruhi minat mereka untuk melakukan perjalanan.

2. Ketidakmerataan Ekonomi dan Pengembangan Destinasi

Kesenjangan ekonomi antar wilayah juga menciptakan ketidakmerataan dalam pengembangan

destinasi pariwisata. Beberapa daerah mungkin kesulitan mengembangkan infrastruktur dan layanan

yang dapat menarik minat wisatawan, menyisakan potensi besar yang belum tergali sepenuhnya.

3. Lingering Impact of the Pandemic

Pandemi global yang belum sepenuhnya reda dapat terus mempengaruhi perilaku wisatawan.

Ketidakpastian terkait kesehatan, protokol perjalanan, dan kebijakan yang berubah-ubah dapat

menciptakan rintangan tambahan bagi industri pariwisata Indonesia.

4. Upaya Meningkatkan Daya Saing Destinasi

Pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata perlu bekerja sama untuk meningkatkan daya

saing destinasi. Langkah-langkah ini termasuk pengembangan infrastruktur, pemberdayaan

komunitas lokal, dan peningkatan pelayanan untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih

menarik.

5. Inovasi dalam Pemasaran dan Promosi

Dalam mengatasi tantangan daya beli, pemasaran dan promosi inovatif menjadi krusial. Penggunaan

teknologi digital dan strategi pemasaran yang cerdas dapat membantu meningkatkan visibilitas

destinasi Indonesia di mata wisatawan global.

6. Keterlibatan Komunitas Lokal dalam Pariwisata Berkelanjutan

Melibatkan komunitas lokal sebagai mitra dalam pengembangan pariwisata adalah kunci untuk

menciptakan dampak positif. Pariwisata berkelanjutan yang melibatkan dan memberdayakan

masyarakat lokal dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan industri

pariwisata.

Dengan menyadari tantangan-ta tangan ini dan mengambil langkah-langkah strategis, Indonesia

dapat menghadapi tahun 2024 sebagai peluang untuk meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi

pariwisata utama di kawasan ini. dan Strategi untuk Menghadapi Tantangan terkini bagi pariwisata,

Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait perlu segera merancang strategi untuk mengatasi

tantangan ini. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah:

● Peningkatan Aksesibilitas Ekonomis: Meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata dengan

biaya yang lebih terjangkau dapat menjadi langkah awal yang signifikan. Penawaran paket

wisata yang ramah di kantong dan diskon tertentu bisa menarik minat wisatawan.

● Inovasi dalam Penawaran Pariwisata: Industri pariwisata dapat mempertimbangkan

penawaran yang lebih kreatif, seperti paket wisata berkelanjutan dengan harga terjangkau,

kolaborasi dengan platform online untuk menawarkan diskon khusus, atau promosi paket

liburan yang menarik.

● Peningkatan Kualitas dengan Biaya Efisien: Meningkatkan kualitas layanan tanpa harus

meningkatkan harga secara signifikan juga menjadi strategi yang berpotensi menguntungkan.

Memperbaiki infrastruktur, memberikan pelatihan kepada pelaku pariwisata, dan

meningkatkan pengalaman wisata tanpa menambahkan beban biaya yang besar bagi

wisatawan.

● Kolaborasi Antara Sektor Publik dan Swasta: Sinergi antara pemerintah, perusahaan

pariwisata, dan pelaku industri dapat menciptakan program insentif, kampanye promosi

bersama, dan inisiatif lainnya untuk meningkatkan daya beli dan minat masyarakat terhadap

pariwisata.

● Mendorong Pertumbuhan Pariwisata di Tengah Tantangan

Penurunan daya beli masyarakat bukanlah akhir dari pertumbuhan pariwisata Indonesia. Dalam

menghadapi tantangan ini, kolaborasi, inovasi, dan kesadaran akan kebutuhan masyarakat akan

menjadi kunci untuk menjaga industri pariwisata tetap berkelanjutan dan menarik. Dengan

langkah-langkah tepat, sektor pariwisata Indonesia dapat tetap berkembang dan memberikan

kontribusi positif bagi ekonomi nasional. Dalam berbagai program yang dijalankan selalu mengacu

pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan sebagai cita-cita utama pariwisata Indonesia.

Salah satunya melalui desa wisata, guna memastikan distribusi pariwisata yang merata dan

membangkitkan perekonomian lokal. Selama ini sekitar 60 persen investasi di bidang pariwisata

diarahkan ke bidang infrastruktur. Ke depan perlu lebih banyak investasi yang dilakukan pada

manusia guna memastikan tenaga kerja yang tepat untuk resilient dan untuk menciptakan masa

depan sektor pariwisata yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun