Mohon tunggu...
syakila putri
syakila putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

aku hanyalah seorang mahasiswa dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dampak Broken Home pada Tumbuh Kembang Anak

19 April 2024   22:40 Diperbarui: 19 April 2024   22:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keharmonisan dalam keluarga memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan anak. Namun, ketika terjadi perceraian atau perpisahan dalam keluarga, hal ini dapat berdampak secara signifikan pada tumbuh kembang anak. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi dampak dari situasi broken home atau keluarga yang retak terhadap kesejahteraan psikologis dan emosional anak.

1. Ketidakstabilan Emosional

Anak-anak yang tumbuh dalam situasi broken home sering mengalami ketidakstabilan emosional. Perasaan cemas, takut, atau bahkan marah mungkin muncul karena mereka mengalami perubahan yang drastis dalam struktur keluarga mereka.

2. Gangguan Perilaku

Ketidakstabilan dalam lingkungan rumah tangga dapat menyebabkan gangguan perilaku pada anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi, menunjukkan perilaku agresif, atau bahkan mencari perhatian dengan cara yang tidak sehat.

3. Masalah Kesejahteraan Psikologis

Anak-anak dalam situasi broken home lebih rentan terhadap masalah kesejahteraan psikologis seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan. Perubahan besar dalam kehidupan keluarga mereka dapat memengaruhi persepsi diri dan harga diri mereka.

4. Performa Akademis yang Menurun

Stres dan ketidakstabilan yang dialami anak dalam broken home juga dapat memengaruhi performa akademis mereka. Anak-anak mungkin kesulitan berkonsentrasi di sekolah atau kehilangan minat dalam belajar karena mereka terlalu terfokus pada masalah keluarga.

5. Gangguan dalam Hubungan Sosial

Anak-anak dalam situasi broken home mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Mereka mungkin merasa sulit untuk percaya pada orang lain atau mengembangkan hubungan yang mendalam karena ketidakstabilan yang mereka alami di rumah.

6. Perilaku Resiko

Beberapa anak mungkin mencoba untuk mengatasi stres dan kecemasan mereka dengan mencari penghiburan dalam perilaku resiko seperti penggunaan narkoba atau alkohol, pergaulan bebas, atau perilaku menyimpang lainnya.

7. Kesulitan dalam Membentuk Hubungan yang Stabil di Masa Depan

Pengalaman di masa kecil memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak. Anak-anak dalam broken home mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang stabil dan sehat di masa dewasa karena mereka tidak memiliki contoh yang baik dari hubungan orang tua mereka.

Kesimpulan

Dampak dari situasi broken home terhadap tumbuh kembang anak bisa sangat signifikan. Anak-anak mungkin mengalami ketidakstabilan emosional, gangguan perilaku, masalah kesejahteraan psikologis, performa akademis yang menurun, gangguan dalam hubungan sosial, perilaku resiko, dan kesulitan dalam membentuk hubungan yang stabil di masa depan. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua yang menghadapi situasi perceraian atau perpisahan untuk memberikan dukungan ekstra dan perhatian pada anak-anak mereka, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan, untuk membantu anak-anak mereka melewati masa transisi ini dengan sebaik mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun