Pak Hadi menepuk bahu Dimas dengan bangga. "Kami selalu percaya padamu, Nak. Tetaplah rendah hati dan gunakan ilmu yang kamu dapat untuk kebaikan."
Bu Sari menambahkan, "Doa kami akan selalu menyertaimu, di mana pun kamu berada."
Dimas tersenyum. Dia tahu bahwa kesuksesannya tidak hanya hasil dari kerja kerasnya, tetapi juga berkat doa tulus dari kedua orang tuanya. Doa yang sederhana namun penuh kekuatan. Doa yang menjadi fondasi kokoh bagi masa depan yang cerah.
Hari itu, di tengah keramaian upacara wisuda, Dimas berjanji dalam hatinya untuk terus membuat orang tuanya bangga dan selalu menjaga doa mereka dalam setiap langkah hidupnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!