PROBLEMATIKA BAHASA INDONESIA
Kesalahan ejaan bahasa Indonesia tidak bisa diabaikan. Artinya kesalahan varian bahasa yang ada perlu diperbaiki untuk menghindari sikap negatif penutur bahasa Indonesia terhadap bahasa Indonesia Hal lain yang mendasari penelitian ini adalah adanya asumsi bahwa analisis kesalahan dalam berbagai bahasa tulis sangat relevan dengan kebutuhan akademik. Relevansi ditentukan oleh isi kurikulum pada satuan Pendidikan. menengah .Kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat menengah mengajarkan .
Permasalahan bahasa Indonesia saat ini terlihat pada kebebasan “\capatf” atau polole yang semakin tidak terkendali. Peningkatan kebebasan relatif ini tidak hanya menghalangi "integrasi"/Angze yang seharusnya tercapai, tetapi juga mengancam pilar utama dimana merupakan bagian yang distandarisasi.
Kebebasan berekspresi ini tidak hanya membenarkan anggapan bahwa bahasa Indonesia masih dalam tahap formatif dan bisa mempunyai sifat yang sangat kreatif, namun juga kerap membuat para pecinta bahasa, terutama yang cenderung purist, membuat saya khawatir.
Yang lebih penting lagi, semua hal tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sangat rentan terhadap kondisi sosial dan politik di luar ruang linguistik internalnya. Infiltrasi unsur kebahasaan yang ekstrem tampak jelas pada hampir semua gaya diskursif, mulai dari sastra, tuturan, berita, hukum, bahkan hikmah perubahan yang dihasilkannya (Abdullab, 1996: -351).
Dinamika internal bahasa dan kekuatan eksternal yang ditimbulkan oleh berbagai kekuatan menimbulkan permasalahan dalam bahasa Indonesia, seperti permasalahan pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis, dan matematika. Masalah lain dalam bahasa Indonesia adalah munculnya kata-kata dengan atralogi yang salah. Dalam bahasa yang tumbuh dan berkembang, penuturnya lebih suka menciptakan bentuk-bentuk baru, atau bentuk-bentuk baru, dengan meniru bentuk-bentuk lama, atau bentuk-bentuk yang sudah ada.
Gejala formatif ini disebut gejala formatif karena kemiripannya (Badudu, 1996: 35). Bentuk-bentuk yang ada Dari bentuk pesenam, pemain tenis, pemain bola voli, pemain sepak bola, pemain bowling.dan lain-lain, kata penutur dan petatat memunculkan kata penutur dan pet rtr.
Bentuk-bentuk baru muncul sebagai analogi dengan bentuk-bentuk lama, namun hal ini mungkin terjadi dan bukan suatu kesalahan, seringkali karena pendidikan tidak didasarkan pada pengetahuan yang memadai tentang kaidah-kaidah bahasa Menyusun kata berdasarkan analogi yang benar dapat memperkaya kosa kata bahasa Indonesia Anda, namun menyusun kata dengan menggunakan metafora yang salah dapat berdampak buruk pada perkembangan bahasa Indonesia Anda.
Bahasa Indonesia Soal Peroburmatics merupakan kata turunan yang dibentuk dari kata Soal Kata masalah sendiri diartikan sebagai (1) masalah, (2) masalah.Masalah adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu masalah yang perlu diselesaikan oleh (KBBI, 2008: 1215). Berdasarkan pengertian kedua istilah di atas, kita dapat menarik kesamaan bahwa suatu hal itu bermasalah atau suatu masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H