Aku berlari mengejarmu
Tetapi hujan menghapus jejakmu
Malam itu, kau mengikatkan kain hitam di mataku
Langitpun tertutup kegelapan karena kesedihanku
Tanpa dirimu, tiba-tiba aku menjadi buta
Aku akan tetap buta selamanya.
Aku tak melihat apa-apa
Aku tak melihat apa-apa
Aku buta tanpa tatapanmu yang lembut dan hangat
Ketenangan telah pergi, aku menjadi jeritan malam yang pekat
Aku memanggilmu dan merasakan sakit, terjatuh ke dalam jurang
Kegelapan dan malam abadi menutupi jiwaku sekarang
Aku buta tanpa napasmu, katakan di mana kau berada
Ketenangan telah pergi, Â ah... aku akan menjadi gila
Siapa yang akan memelukku dan mengembalikan cahaya padaku?
Aku tak melihat apa-apa, kapan kau kembali padaku?
Setelahmu, aku menyalakan lilin, tetapi angin memadamkannya
Seekor burung jatuh di malam hari dengan sayap yang terluka
Bulan  hancur menjadi debu, jatuh di kakiku yang merana
Tanpamu, tiba-tiba aku menjadi buta, dan aku akan tetap buta selamanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H