Mohon tunggu...
Syaipul Adhar
Syaipul Adhar Mohon Tunggu... profesional -

ekonom, planner, politician, like writing, reading n diskusi...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabinet diantara Koalisi, Oposisi dan Efisiensi

16 Maret 2011   14:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan analogi sederhana, logis dan rasional, jika saja kita hemat jumlah kursi menteri sekitar 10 kursi atau sekitar 30 % dari total sekarang, yang dihemat bukan hanya kemewahan para menteri dan Pejabat Eselon I, tetapi bisa menghapus sekitar 10 % Proyek Mubazir karena tumpang tindih kewenangan dan in efisiensi. Berarti dapat dihemat 10 % dari dana APBN sebesar Rp. 700 Triliun yang dikelola Pusat = Hemat Rp. 70 Triliun (Andrinof Chaniago). Dengan kondisi negara yang terus membangun, dana hemat 70 T bisa digunakan untuk sektor lain yang produktif dan berguna bagi rakyat.

Pada hakikatnya, Koalisi dan tidak masih belum terbangun dengan sempurna di negeri ini. Kita tidak ingin persoalan koalisi dan oposisi hanya menyebabkan inefisiensi anggaran. Gara-gara ingin mengakomodir kepentingan peserta Koalisi, Jatah Kabinet menjadi tidak jelas, gemuk dan besar tapi keropos didalam. Kita ingin kabinet ini bukan hanya Kabinet Indonesia Bersatu (baca; akomodir kepentingan), tetapi Kabinet Indonesia Mandiri, Cerdas dan Maju

.Bukan saatnya berpikir kebelakang, bersatu dan bersatu saja, mari susun langkah perubahan kedepan. bergerak, bekerja dan bangun kemandirian ekonomi bangsa dengan elegan bukan kotak-kotak kepentingan.

Selamat bekerja kepada Menteri, rakyat menunggu gerak anda. Jangan tunggu lama-lama, buktikan kapabilitas anda sebagai orang terpilih untuk bangsa dan negara.

Jangan sampai ada ungkapan Kabinet kita adalah Kabinet 'halal-bi halal' dan 'familiar'. Dimana - mana bertemu dengan family-nyadan teman- temannya saja.

Bravo Mr. President, Selamat bekerja, Mari Majukan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun