Pendidikan Sebuah Investasi atau Sekedar Gengsi
Bukan bermaksud meniru, ada kalimat yang asik untuk direnungkan. Mau pintar, kok mahal?. Seolah-olah kita dibawa dalam posisi tawar menawar. Berani bayar berapa untuk menjadi pintar. Untuk mengenyam pendidikan, ada cost yang mesti dibayar Setiap warga Negara berhak mendapatkan Pendidikan. Konstitusi, mengatur semua ini.
Di Negara maju saja, Pendidikan Negeri gratis bagi warganya. Kok jadi kita yang jadi liberal?.
Bagi seorang muslim, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu memang butuh pengorbanan waktu. Layaknya Investasi, tentu mengharapkan keuntungan dibelakangnya. Menjadi salah, jika pendidikan dikaitkan dengan untung rugi. Apalagi hanya sekedar lambang status sosial dan gengsi. Kalaupun, harus berhitung.
Kebanyakan nilai salary berdasarkan tingkat pendidikan. Ali Syari'ati, pemikir Iran. Mengungkapkan, yang membuat manusia lebih mulia dan bermartabat ialah pengetahuannya, bukan keturunannya, harta apalagi kedudukannya. Seperti halnya, malaikat tunduk pada nabi Adam. Mari kita mereposisi pandangan yang kerdil tentang Pendidikan. Tidak hanya mengenang tokoh Ki Hajar Dewantara saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H