Implikasi Teknologi terhadap Pendidikan
Teknologi merupakan segala sesuatu yang memudahkan manusia. Teknologi bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan dengan pengetahuan yang kita pikirkan seperti mesin, pesawat ataupun teknologi canggih lainnya, tetapi juga suatu struktur organisasi, struktur sosial, dan kekuasaan yang terlintas. Hakikat teknologi sendiri yaitu "tangan" yang memiliki kekuasaan untuk mengendalikan suatu ilmu yang dimiliki oleh manusia.Â
Pengendalian ilmu dimiliki oleh manusia ini jika diterapkan dengan pengembangan dan penelitian yang dilakukan akan menghasilkan teknologi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Teknologi juga bersifat dilaktelik yang dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh suatu individu, namun permasalahan tersebut akan menghasilkan permasalahan yang baru dan harus diselesaikan oleh teknologi yang lain. Ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) yaitu untuk memudahkan kehidupan manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Adanya smartphone dan gadget dan aplikasi-aplikasi yang ada didalamnya yang dibantu dengan adanya jaringan internet merupakan salah satu contoh kemajuan IPTEK yang ada di Indonesia, yang dimana masyarakat Indonesia sendiri bisa berkomunikasi, mencari informasi, belajar, menjual barang, membeli barang, dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan suatu ilmu, manusia memerlukan pendidikan. Pendidikan dikenal sebagai kekuatan yang bisa menentukan suatu keunggulan dari produktivitas di bidang lain.
Pada era globalisasi saat ini, daya saing dan berkompetisi untuk saling mengungguli semua sektor yang berpengaruh juga pada sektor pendidikan yang memerlukan inovasi sistem pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang populer pada akhir 70-an diciptakan untuk menjawab tantangan pendidikan.Â
Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi yang berkembang mulai memberikan manfaat atau dampak yang positif bagi keberlangsungan pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi digunakan di dunia pendidikan sebagai alat-alat proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisien pelaksanaan proses pendidikan. Mulai munculnya metode0metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memudahkan siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi ini menghasilkan ide program e-learning.Â
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran atau disebut dengan e-learning ini membantu mempermudah dalam menyebarluaskan dan memperoleh informasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu manfaat yang dirasakan dari e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang dimanfaatkan untuk tetap melaksanakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
E-learning singkatan dari elektronik learning yang digunakan sebagai istilah untuk teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran melalui teknologi internet. Pemanfaatan e-learning ini memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa dilaksanakan secara tatap maya. Pelayanan pendidikan memanfaatkan aplikasi atau fitur yang tersedia seperti, WhatsApp, e-mail, zoom, dll.Â
Dengan demikian, peserta didik dapat mendapatkan informasi dari berbagai sumber cyberspace atau ruang maya dalam lingkup yang luas dengan penggunaan internet atau komputer. Selain cyberspace ada juga yang dinamakan cyber teaching dimana suatu proses pembelajaran dilakukan menggunakan internet, dimana guru dapat memberikan materi tanpa harus berhadapan secara langsung dengan siswa.Â
Dalam e-learning sendiri jaringan mampu untuk memperbaharui, mendistribusi, menyimpan, dan memberi materi ajar atau suatu informasi yang pada saat ini siswa banyak menggunakan aplikasi WhatsApp. Menurut Rosenberg (dalam ) tiga kriteria yang melandasi penggunaan e-learning dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas, diantaranya: (a) e-learning sebagai jaringan yang berkemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, membagi, dan menyalurkan informasi atau materi ajar; (b) menggunakan teknologi internet yang standar untuk pengiriman hingga sampai ke pengguna; ( c) membuka pandangan luas untuk peralihan dari paradigma pembelajaran tradisional.
Selain penggunaan aplikasi untuk tatap maya, teknologi juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran tatap muka. Seperti yang dikemukakan oleh Abdulhak (dalam Munti & Syaifuddin) pengelompokkan pemanfaatan teknologi informasi dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya: (a) sebagai alat bantu pendidikan hanya sebagai pelengkap penjelasan uraian informasi yang disampaikan; (b) sebagai sumber untuk mencari informasi; ( c) sebagai sistem pembelajaran. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, diartikan bahwa dalam memanfaatkan teknologi informasi pada pendidikan tidak harus seluruhnya tahapan pembelajaran menggunakan teknologi informasi. Walaupun pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran tatap muka, teknologi masih bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kelangsungan proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi, akan mengembangkan kreatifitas guru untuk memperoleh proses belajar yang efektif dan menarik. Guru bisa memanfaatkan media audio, visual maupun audio-visual dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Seorang guru wajib menguasai teknologi untuk mendidik generasi yang terlahir dari masa pergeseran abad-21. Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi pergeseran pada abad-21 diantaranya yaitu literasi dasar (literasi membaca, numerasi, literasi IPA, literasi TIK, literasi finansial, serta literasi budaya dan bermasyarakat), kompetensi (berpikir kritis, kreatif, komunikasi, kolaborasi), dan juga karakter (rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, adaptif, kepemimpinan, serta kepekaan sosial dan budaya).Â
Berdasarkan keperluan tersebut, sebagai calon guru abad-21 tidak lagi hanya bisa mengandalkan pengetahuan saja karena berdasarkan perkembangan teknologi yang semakin canggih, anak-anak abad-21 diberi kemudahan mendapatkan informasi. Dengan begitu, guru juga harus memiliki kemampuan kreativitas dan kecerdasan bertindak. Kreativitas seorang guru dibutuhkan untuk memberikan pengajaran kepada siswa sebuah dorongan supaya siswa dapat mencapai kecakapan yang diperlukan. Lalu dengan kecerdasan bertindak, guru akan mampu mengeksekusi pikiran kreatifnya sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu sebagai calon guru juga harus melek terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan tantangan yang akan dihadapi yang nantinya harus mencari pemecahan masalah tersebut dengan memperhitungkan dampak positif dan dampak negatifnya.
Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan tidak hanya sebagai bentuk komunikasi saja, tetapi juga menjadi sarana dan fasilitas dalam pembelajaran untuk memberikan pengalaman dalam perubahan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi ini menjadikan guru memiliki peran sebagai fasilitator dan pendamping siswa dalam belajar. Karena informasi yang sudah sangat mudah tersebar luas dan siswa dengan mudah dapat mengaksesnya. Selain itu, dalam metode pembelajaran yang kreatif harus berpedoman pada prinsip bahwa setiap individu memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran pada abad 21 ini juga memiliki keberagaman yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran yang aktif, kreatif dan juga menarik.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dalam perkembangan teknologi, dimana menurut Sudibyo (2011 : 182) penggunaan e-learning dalam pendidikan dapat menimbulkan beberapa masalah dimana guru dapat dialih fungsikan yang kedepannya guru akan tersingkirkan dan nantinya siswa bisa menjadi seseorang yang individualis karena sistem pembelajaran yang dilakukan siswa adalah belajar mandiri.Â
Ke depannya murid akan sulit untuk dibimbing dan dibina karena kurangnya etika dan disiplin yang diakibatkan oleh sifat individu pada anak yang lambat laun etika dan sopan santung akan hilang pada diri anak. Mengunduh sesuatu dari internet sesuatu hal yang kurang baik bahkan bisa sampai terkena pelanggaran, hal tersebut yang dikhawatirkan oleh semua guru maupun orang tua yang dimana siswa saat ini telah menerima banyak informasi yang membludak atau information overload, dimana menemukan suatu informasi secara terus menerus tiada hentinya yang nantinya membuat seseorang kecanduan terhadap apa yang dia suka dan rasa ingin tahu yang tinggi yang dapat menghabiskan uang dan banyak waktu untuk melayani kecanduan tersebut.
Siswa saat ini banyak sekali mengkonsumsi informasi yang kurang bermakna secara berlebihan, dimana hal tersebut bisa terjadi karena pesatnya teknologi saat ini yang menyebabkan siswa atau anak lebih mudah mendapatkan informasi. Peran orang tua sangatlah penting diera pesatnya teknologi saat ini agar siswa atau anak terpantau dalam menggunakan teknologi.Â
Tindakan kriminal juga dapat terjadi pada teknologi dalam pendidikan ini dimana pencurian dokumen penting dimana dokumen tersebut berisi struktur atau tatanan pendidikan yang berkasnya sangat dirahasiakan, tindakan kriminal tersebut dapat disebut cyber crime.Â
Dampak selanjutnya tentang pesatnya teknologi terhadap pendidikan dimana anak saat ini memiliki sikap apatis, sikap dimana anak mampu menyelesaikan tugasnya sendiri dan tidak membutuhkan orang lain. Dengan bantuan teknologi yang pesat dan banyaknya aplikasi yang digunakan yang bersifat virtual contohnya e-learning yang pembelajarannya tidak dilakukan bersama - sama didalam kelas atau tatap muka maka siswa akan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan, dan pembelajaran akan kurang maksimal karena kurangnya interaksi antara siswa dengan guru.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan diantaranya: (a) mengawasi dan mempertimbangkan resiko yang terjadi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada anak; (b) tidak menjadikan teknologi informasi sebagai sarana atau media utama/ satu-satunya dalam proses pembelajaran, anak masih membutuhkan buku cetak sebagai referensi belajar; ( c) campur tangan pemerintah dibutuhkan dalam penyaringan informasi yang dapat diakses oleh anak; serta (d) kebijakan pemerintah untuk melindungi pengguna dari cyber crime, misalnya dengan membentuk cyber task yang berfungsi untuk melindungi keamanan teknologi, sistem yang merekap data, dan juga penanganan penyalahgunaan di bawah umur.
Teknologi dalam pendidikan sendiri ada karena bertujuan untuk memperkenalkan dan membiasakan para siswa dan siswi pada dunia teknologi dengan tujuan untuk mengembangkan pola berfikir kritis, mampu mengembangkan kemampuan berpendapat tentang teknologi, mengidentifikasi dampak teknologi mengenai dampak positif dan dampak negatif, memiliki wawasan dalam memilih profesi dalam bidang teknologi, memiliki motivasi untuk belajar lebih lanjut mengenai teknologi. Dengan tujuan tersebut diharapkan para siswa dan siswi mapu untuk melakukan pembelajaran menggunakan teknologi. Di tengah kemajuan teknologi saat ini, pada kenyataannya Indonesia belum sepenuhnya mampu menerapkan teknologi informasi di bidang pendidikan. Hambatan ini disebabkan karena ketidak merataan infrastruktur yang dapat mendukung penerapan teknologi di segala penjuru sekolah di Indonesia.Â
Ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai salah satu penyebabnya yaitu biaya pengadaan fasilitas TIK kurangnya dana yang dialokasikan oleh pemerintah untuk memenuhi ketersedian fasilitas yang mendukung perkembangan teknologi. Selain itu, sumber daya manusia yang tidak siap dalam menghadapi teknologi informasi di bidang pendidikan untuk melibatkan teknologi dalam pendidikan.. Maka dari itu dibutuhkan upaya agar penerapan teknologi dalam pendidikan di Indonesia merata dsn lebih maju. Sehingga nantinya teknologi di Indonesia bisa lebih maksimal dan bsia dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya pada pendidikan, agar Indonesia nantinya Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik kedepannya.
Referensi / Daftar Pustaka
Amali, L. N. (2010). Implikasi teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan. Prosiding APTEKINDO.
Jamun, Y. M. (2018). Dampak teknologi terhadap pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 10(1), 48-52.
Munti, N. Y. S., & Syaifuddin, D. A. (2020). Analisa Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Bidang Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1975-1805.
Rosenberg, Marc. J. 2001. E-Learning : Strategies For DeliveringKnowledge In The Digital Age. USA : McGraw - Hill Companies
Sudibyo,  Lies.  2011.  "Peranan  dan  Dampak Teknologi  Informasi  dalam  Dunia Pendidikan  di  Indonesia".Jurnal WIDYATAMA    Universitas    Veteran    Bangun  Nusantara  Sukoharjo.  Vol.  20,  No.2: 175-185.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H